Menuju konten utama

Rupiah Melemah Menanti Keputusan Suku Bunga Acuan BI

Jelang rilis suku bunga acuan BI, Rupiah melemah 64 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp15.664 per dolar AS.

Rupiah Melemah Menanti Keputusan Suku Bunga Acuan BI
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Nilai tukar rupiah kembali menembus level Rp15.300 pada perdagangan Selasa (4/10) siang, dimana sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah mulai melandainya nilai dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan, Kamis (17/11/2022) pagi ini. pelemahan terjadi seiring pelaku pasar yang menantikan keputusan Bank Indonesia (BI) pada hari ini.

Dikutip dari Antara, Rupiah melemah 64 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp15.664 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.600 per dolar AS.

"Jika Bank Indonesia kembali menaikkan nilai suku bunga, maka hal ini berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dollar walaupun terdapat risiko terganggunya pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan suku bunga acuan," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama, Kamis (17/11/2022).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pertengahan Oktober 2022 lalu memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen. Setelah pada bulan sebelumnya turut meningkatkan bunga acuan dengan besaran yang sama.

Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

Revandra menjelaskan pernyataan pejabat The Fed pada awal pekan kemarin membuat dolar kembali menekan rupiah setelah pekan lalu dolar AS sempat melemah setelah pengumuman inflasi AS yang mulai turun. Pernyataan tersebut membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga kembali meningkat, walaupun kenaikannya disebut tidak akan setinggi sebelumnya.

"Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ada di kisaran 5,7 persen dinilai cukup baik di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi rupiah," ujar Revandra.

Kemudian, dia menuturkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh tinggi pada triwulan III 2022, yakni 5,72 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari triwulan II 2022 yang sebesar 5,45 persen (yoy).

Tren pertumbuhan ekonomi secara tahunan meningkat secara persisten selama empat kuartal berturut-turut, dengan tumbuh di atas 5 persen sejak triwulan IV 2021. Revandra memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.650 per dolar AS dengan potensi pelemahan Rp15.750 per dolar AS.

Pada Rabu (16/11/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 62 poin atau 0,4 persen ke posisi Rp15.600 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.538 per dolar AS.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH HARI INI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin