Meskipun dicap ateis karena ia Marxis, Buyung Saleh percaya ada kekuatan yang lebih tinggi dan besar di dunia ini. Setelah dibuang ke Pulau Buru, dia menjadi orang Islam yang saleh, seperti namanya.
Peluncuran buku Jalan Panjang Telanjang kumpulan sajak penyintas Pulau Buru karya Joseph Sali yang diterbitkan oleh Sanata Dharma University Press (Oktober, 2016) merupakan kesaksian atas periode ketika “manusia diubah makna, jadi binatang”.
Di Pulau Buru, ada kelaparan, kerja paksa, tapi ada juga kasih sayang sesama tahanan. Gregorius Soeharsojo Goenito, seorang eks tahanan, menumpahkan semua yang dialaminya ke dalam sketsa.
Diskusi Buku dan Pameran Sketsa “Tiada Jalan Bertabur Bunga: Memoar Pulau Buru dalam Sketsa” merupakan jalan untuk merawat ingatan atau menolak lupa. Diskusi buku ini memperoleh berbagai komentar dari pembaca buku maupun peserta diskusi yang mengikuti diskusi.
Zaman sudah berubah. Namun, Pulau Buru masih dianggap negatif. Pemutaran film dokumenter tentang pulau orang buangan ini bahkan mendapat ancaman. Kapan stigmanya hilang?