Presiden Korea Selatan pada hari ini meninggalkan istana kepresidenan Gedung Biru, dua hari setelah pemberhentiannya. Ia meminta maaf kepada pendukungnya karena gagal untuk memenuhi tugas sebagai presiden.
Pemerintah Korsel telah menjalankan urusan negara secara stabil, dengan seluruh menteri dan lembaga berfungsi sebagaimana mestinya di bawah kepemimpinan Penjabat Presiden dan Perdana Menteri (Hwang Kyo-ahn).
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye akan dinonaktifkan setelah menunggu keputusan dari sidang pemakzulan terakhir, yang diputuskan Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada akhir Februari 2017 ini.
Penggeledahan itu dilakukan kejaksaan di tengah kasus korupsi, yang mengguncang Korea Selatan dalam beberapa bulan belakangan. Sebagai gantinya, Gedung Biru akan memberikan beberapa dokumen
Pihak kejaksaan akan menggeledah kantor kepresidenan Park Geun-hye sebagai bagian dari penyelidikan. Namun, pihak kantor kepresidenan menolak memberikan akses bagi kejaksaan.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Partai oposisi Korsel menolak tawaran itu dan terus berupaya memakzulkan Park.