Indeks Otak Manusia

Temuan dari sebuah studi menambah daftar alasan mengapa praktik makan sesama manusia atau kanibalisme makin menjijikkan. Kanibalisme juga bukan sebuah tontonan soal kelucuan.

Permainan Skip Challenge menyimpan banyak bahaya: gangguan memori, matinya sel otak, gegar otak, patah tulang, pendarahan pada kelopak mata, hingga kematian. Orang tua dan guru perlu belajar dari kasus serupa di AS dan Kanada.

Studi membuktikan bertambahnya usia memang berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam mengingat. Namun, ada faktor gaya hidup yang jadi indikator lain untuk mengukur seberapa wajar seseorang menjadi pelupa.

Manusia ingin kesadaran diri tetap abadi meskipun tubuh biologis sudah mati. 

Dalam sejarah kehidupan umat manusia, tak pernah ada catatan otentik tentang hidupnya manusia hingga ribuan tahun lamanya. Kematian selalu menghampiri manusia dan bahkan semua makhluk hidup di muka bumi. Namun beberapa manusia mencoba merintis sebuah jalan untuk mencapai keabadian dengan teknologi transplantasi.

Sejak peradaban kuno, beberapa manusia mencoba mencari sebuah keabadian meski sampai kini belum ada yang berhasil. Akhirnya mereka mengawetkan jasad orang-orang yang dianggap berpengaruh menjadi mumi. Keabadian semacam ini hanya semu. Manusia pun tak pernah puas mencari keabadian, hingga gagasan-gagasan baru tentang keabadian bermunculan di era modern.

Kreativitas bukan berasal dari pemenuhan kebutuhan primer hingga sekunder saja. Ia juga datang saat manusia dan spesies lain di planet ini dilimpahi banyak waktu luang. Saat tak ada ancaman maupun beban, inovasi muncul dengan sendirinya. Dalam proses penciptaannya, kreativitas juga tak dimonopoli salah satu bagian otak manusia (kanan atau kiri).

Panik, Stres dan kurang tidur dapat mengurangi kinerja otak dalam menghasilkan noradrenalin dan serotonin. Menurut para ilmuwan, kedua unsur ini sangat penting untuk meningkatkan daya ingat.

Organ tubuh manusia, terutama otak, ternyata memiliki kekuatan beradaptasi yang luar biasa dan melebihi prediksi orang awam apalagi para ilmuwan. Contoh: seorang pria Prancis (44) yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil mampu hidup normal dengan satu istri dan dua anaknya meskipun ia hanya memiliki otak dengan volume 10 persen dari ukuran otak normal dan sisanya hanya cairan. Bagaimana bisa?