Sempat menjadi salah satu laskar perjuangan dengan anggota paling banyak, Pesindo berakhir tragis: kalah dalam Madiun Affair 1948 dan gempa politik 1965.
Setelah cintanya dengan anak orang berada kandas, Maruto kuliah di Belanda dan sempat terjebak dalam Perang Dunia II. Di Indonesia, ia sempat menjadi menteri sebelum dieksekusi terkait Peristiwa Madiun.