Wiku menyebut penyebab lonjakan kasus COVID-19 karena kedua subvarian Omicron itu tetap harus dibuktikan dengan hasil surveilans Whole Genome Sequencing.
Kenaikan kasus juga dibarengi oleh faktor-faktor lain seperti pelonggaran protokol kesehatan atau prokes di individu, keluarga, masyarakat, atau komunitas.
Kenaikan kasus virus tersebut hingga di atas 500 kasus diduga disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya prokes mengendur serta subvarian BA.4 & BA.5.
Kemenkes menyebut kenaikan angka kasus wajar terjadi, sebab SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih beredar di tengah masyarakat namun angka kematian rendah.
Kemenkes melakukan pemantauan ketat terhadap 19 kabupaten kota yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 berturut-turut dari dua sampai empat pekan terakhir.
Satgas COVID meminta provinsi-provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi meningkatkan kewaspadaan karena tingginya kasus Corona di wilayah itu.