Indeks Islam

Sebagian besar guru di Indonesia setuju bahwa Islam adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi persoalan masyarakat.

Sejumlah negara di Timur Tengah mengatur volume dan penggunaan pengeras suara masjid agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.

PKS mengklaim Sandiaga sebagai santri di era "Post-Islamisme". Benarkah atau jalan pragmatis PKS yang terkurung patronase?

Salah satu poin Lombok Message menegaskan paham sektarianisme, rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun bertentangan dengan wasathiyyah (moderasi) Islam.

Pandangan radikal memetik panen di kampus ketika organisasi mahasiswa bercorak nasionalis tidur panjang.  

Polemik soal kekhawatiran puasa terhadap aktivitas fisik yang berisiko pada orang lain sempat muncul di Denmark dan Jerman.

Enam belas tahun setelah mendebat rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra malah jadi rektor di kampus yang sama, bahkan selama dua periode.

Pendapat Huzaemah sering dikutip,
dikutip, dirujuk, bahkan dibuat dasar argumen
oleh pemikir Islam generasi berikutnya.

Jiwa mulia.
Terpelihara dari
segala dosa.

Thabathaba’i menggarisbawahi bahwa membatalkan sumpah lebih buruk daripada melanggar janji.

Kepalan liat.
Menemukan kelebat
sinar syahadat.

Sepanjang sejarah manusia, kekerasan adalah sebuah keniscayaan, sedangkan kedamaian adalah sebuah aspirasi.

Muhammad Dawam Rahardjo
dikenal sebagai sosok
yang multidimensi.

Anda perlu ketekunan dan pandai membaca pasar untuk memahami gerakan Indonesia Tanpa Pacaran adalah komunitas yang digarap serius.

La Ode Munafar menyelipkan bisnis lewat gerakan Indonesia Tanpa Pacaran yang digagasnya

Allah memerintahkan kita mempersiapkan "kekuatan" menghadapi lawan. Di masa kini, "kekuatan" berarti ilmu pengetahuan dan teknologi.

Imam kelana.
Menyebar agama di
tanah Afrika.

"Northwest Minzu University (NMU) tidak mengizinkan berbagai kegiatan keagamaan di kampus karena adanya aturan yang memisahkan antara pendidikan dengan agama."

Menag menyebut daftar mubalig merupakan usulan dari berbagai unsur masyarakat.

Dalam al-Qur’an, demikian juga Sunnah, ditemukan sekian banyak doa yang menggunakan redaksi berbentuk jamak (plural).