Indeks Ihsg

IHSG kian tertekan karena kekhawatiran akan peningkatan kasus virus corona.

IHSG dibuka melemah 8,48 poin dan diperkirakan bergerak melemah dalam perdagangan hari ini 27 Februari 2020.

Indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan bergerak turun 8,02 poin atau 0,85 persen ke posisi 933,65 poin.

Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh wabah virus corona atau COVID-19.

IHSG melemah pada pembukaan perdagangan Senin dipicu bursa saham global yang terkoreksi.

Bank Indonesia memangkas bunga acuan sebesar 25 bps untuk menjaga daya tahan ekonomi dari dampak wabah COVID-19.

IHSG diprediksi bergerak menguat hari ini 20 Februari 2020.

Menguatnya IHSG disebabkan oleh pandangan lembaga pemeringkat internasional yang positif terhadap ekonomi Indonesia.

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia/BEI diperkirakan variatif meski masih rawan terkoreksi pada hari ini.

IHSG kembali melemah dipengaruhi sentimen pasar terkait wabah virus corona yang terus meningkat.

IHSG dibuka melemah pada perdagangan Jumat (14/2/2020) sebesar 14,23 poin atau 0,24 persen ke posisi 5.857,72 poin

IHSG menguat 8,83 poin atau 0,15 persen ke posisi 5.921 poin pada pembukaan perdagangan Kamis pagi

Terus bertambahnya korban akibat wabah virus korona menjadi perhatian utama pelaku pasar dan para investor.

Membaiknya saham global terutama bursa AS, diperkirakan memberikan dukungan positif bagi IHSG untuk bergerak ke teritorial positif.

IHSG hari ini rawan terkoreksi imbas dari wabah corona. 

Penguatan IHSG diperkirakan masih terus berlanjut seiring dengan para investor yang optimis terhadap ekonomi nasional.

Menguatnya IHSG dipicu oleh optimisme pasar terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia kwartal IV.

Merosotnya IHSG pada perdagangan Senin pagi ini masih dibayangi oleh kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus korona.

Koreksi saham yang terjadi pada beberapa hari terakhir dijadikan momentum oleh para investor untuk melakukan akumulasi beli saham sehingga IHSG bergerak naik.

IHSG hari ini dibuka menguat usai ditutup melemah pada 28 Januari akibat sentimen wabah virus korona.