"Mudah-mudahan dalam enam bulan selesai, karena tidak bisa langsung 100 orang gitu," kata Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI Terawan Agus Putranto.
"Sebenarnya untuk DSA sendiri rata-rata hanya 23-25 juta, tetapi yang jadi permasalahan adalah masalah lain penunjang dokter-dokter lain yang memeriksa"
"Kami siap, kalau uji coba untuk meyakinkan atau membuktikan metodenya itu dengan senang hati. Karena prinsipnya kami kerja secara akademis dan ilmiah, tidak ada kepentingan politis."
Menristekdikti, Mohamad Nasir mengatakan, jika inovasi seperti "cuci otak" yang dilakukan oleh dr Terawan dimatikan, maka inovasi di negeri ini tidak akan berkembang.