Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyatakan bahwa 70 keluarga yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Minggu (9/4), sudah diungsikan ke tempat aman.
BPBD Ponorogo belum memutuskan status tanah gerak lantaran seluruh sumber daya dan relawan saat ini masih terkonsentrasi dalam penanganan bencana tanah longsor.
Kepolisian Resor Ponorogo melarang warga mendekati lokasi longsor di Desa Banaran jika hanya untuk melihat-lihat karena akan mengganggu proses evakuasi dan pencarian korban. Polisi juga memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi longsor.
Warga dan petugas keamanan di sekitar lokasi evakuasi longsor Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo menyelamatkan diri setelah terjadi longsor susulan pada Rabu (5/4/2017) pukul 13.15 WIB
BNPB mengimbau seluruh unsur SAR dan masyarakat dalam kawasan terdampak bencana Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengantisipasi potensi longsor susulan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo merilis 28 nama korban hilang yang tertimbun bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung. Dua di antaranya sudah ditemukan pada Minggu (2/4/2017).
Longsor di Ponorogo menyebabkan puluhan orang tertimbun tanah. Tebalnya material tanah, memperlama proses evakuasi. Hingga Minggu (2/4/2017) baru dua korban ditemukan.
Menurut data di posko darurat, saat ini tercatat 28 jiwa masih tertimbun, sementara tiga orang selamat dan rumah yang tertimbun pun telah mencapai sekitar 32 unit.
Longsor mengintai sebagian kawasan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Papua menyusul masih tingginya curah hujan selama bulan Maret 2017. Sebagian kawasan juga masih dilanda banjir.
Bencana longsor di wilayah Kintamani, Bangli, telah menyebabkan 12 orang tewas. Karena cuaca ekstrem, masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada dari longsor, banjir, dan puting beliung.