Para aktivis lingkungan menuding banjir dan longsor di Bengkulu karena aktivitas pertambangan dan perkebunan. Namun pemprov tak mau langsung menyimpulkan.
Kepala BPBD Provinsi Bengkulu memperbaharui data korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda Bengkulu tiga hari lalu menjadi 29 orang dan 13 orang masih hilang.