Indeks Aksi 22 Mei

Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan dispensasi kepada pegawainya untuk pulang lebih awal hingga libur akibat Aksi 22 Mei.

Lima orang aparat (tiga intel berbaju putih dan dua TNI) mulai memberikan tindakan persuasif di Jalan Kebon Sirih, Kamis (23/5/2019), pada pukul 00:25.

Reggy tidak bisa memastikan dua korban yang tewas di RSUD Tarakan apakah karena terkena peluru karet atau peluru tajam.

Warga perancis diimbau untuk waspada terkait aksi 22 mei 2019.

Prabowo meminta kepada juniornya yang jadi pejabat tinggi TNI-Polri untuk tak jadi alat negara guna melanggengkan kekuasaan.

Jokowi menyatakan Polri dan TNI akan menindak tegas para pelaku kerusuhan. Dia menegaskan pemerintah tidak akan memberikan toleransi kepada siapa saja yang menganggu keamanan. 

Kericuhan kembali terjadi di kawasan Slipi, Jakarta Barat dan massa didesak mundur oleh aparat hingga terbagi menjadi dua bagian.

Sejumlah orang yang diduga sebagai provokator kerusuhan malam ini ditangkap oleh kepolisian saat memasuki area Sarinah Mall pada Kamis (23/5/2019) sekitar pukul 00.02.

Wasekjen Demokrat meminta Prabowo dan Jokowi bertanggung jawab atas kerusuhan aksi 22 Mei 2019. 

Prabowo mengingatkan pendukungnya agar tidak menggunakan kekerasan dan berlaku sopan santun dalam menyampaikan aspirasi.

Letkol (Mar) Kanang Budi Raharjo, Komandan Batalion Infanteri 7 Marinir mengatakan warga Slipi sebetulnya tidak ingin ada bentrok. Massa kesal karena cara aparat membubarkan kerumunan salah satunya dengan menggunakan gas air mata.

Haris Azhar menilai bahwa tindakan yang dilakukan pemerintah untuk membatasi akses internet dan sosial media terlalu berlebihan.

Gubernur Anies mengklaim, Jakarta masih aman meski terjadi kericuhan di sejumlah wilayah, seperti Slipi dan Petamburan. 

Saat ini Komnas HAM terus mengumpulkan fakta-fakta di lapangan, termasuk SOP pengamanan dan pengendalian massa dari semalam sampai dini hari

Tito menyampaikan, senjata yang disita polisi itu akan dipakai pelaku untuk membuat kericuhan 22 Mei. 

Bawaslu RI masih belum aman dari gempuran massa. Meski perempatan Sarinah berhasil polisi kuasai, bukan berarti bentrokan telah selesai.

Sejumlah peserta aksi massa 22 Mei di depan Bawaslu membentangkan bendera Merah Putih raksasa secara estafet.

Massa melempari batu untuk meminta polisi membuka blokade jalan menuju Bawaslu.

Menurut BPN, kebebasan berpendapat termasuk di media sosial adalah bagian dari demokrasi.

Kondisi di Slipi saat ini sudah lebih kondusif. Namun pihak kepolisian tampak melakukan apel untuk melanjutkan penjagaan.