Menuju konten utama

Polisi Minta Relawan NKRI Asal Surabaya Jauhi TPS 15 Tebet

Relawan NKRI yang sempat berjaga sekitar 5 meter di depan pintu masuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 di Tebet, Jakarta Selatan, diperintahkan polisi untuk menjauh. Mereka dianggap mengintimidasi warga yang hendak mencoblos.

Polisi Minta Relawan NKRI Asal Surabaya Jauhi TPS 15 Tebet
Para relawan NKRI berfoto bersama di tempat terakhir berkumpul, sekitar 15 meter dari pintu masuk TPS, setelah diusir oleh satuan pengaman. tirto.id/Aditya Widya Putri

tirto.id - Relawan NKRI yang sempat berjaga sekitar 5 meter di depan pintu masuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 di Tebet, Jakarta Selatan, diperintahkan polisi untuk menjauh. Mereka dianggap mengintimidasi warga yang hendak mencoblos.

Sebelas orang pria yang menggunakan pin di dada kiri bertuliskan "Relawan NKRI" dan bergerombol terlihat kesal karena harus pergi menjauhi TPS 15 yang sedianya ingin mereka kawal hari ini, Rabu (19/4/2017) hingga prosesi Pilgub Jakarta 2017 di tempat tersebut selesai.

Usiran polisi kali ini bukan yang pertama kali. Mereka sempat diusir beberapa kali oleh pihak keamanan dan menurut. Salah satu dari mereka jadi menaruh curiga saat Tirto mengonfirmasi perihal pengusiran tersebut.

Awal mula, para Relawan NKRI hanya duduk kurang lebih 5 meter dari pintu masuk TPS. Sekitar pukul 10.00 mereka didatangi Kapolsek dan diminta untuk duduk lebih jauh dari TPS. Setelah itu mereka diminta menjauh sekitar 5 meter lagi sehingga berjarak 10 meter dari TPS. Lalu seorang Intel Reserse kembali mendekati untuk menjauh 5 meter lagi.

Ia meminta para relawan NKRI untuk masuk ke dalam masjid dan kembali mengamati saat penghitungan suara dimulai.

"Saya masih ngomong baik-baik, sopan. Jangan sampai keras," ujar si Intel kepada Tirto.

Akibat pengusiran tersebut para relawan NKRI kini berjaga 15 meter dari pintu masuk TPS. Dedi Sumarjono, Koordinator Relawan NKRI Tebet menyatakan kekecewaannya lantaran harus pergi menjauhi TPS 15. Ia menolak jika rombongannya mengintimidasi pemilih.

"Kenapa diusir saat pemilih sudah mulai banyak. Kita kan jadi curiga, padahal sama sekali kita tidak mengintimidasi," katanya.

Hingga saat ini para relawan memilih untuk mengalah. Namun Dedi mengatakan mereka akan kembali mendekat ke arah TPS ketika proses pemungutan suara akan dimulai untuk mengawasi kemungkinan adanya kecurangan.

"Kita ini padahal cuma duduk-duduk saja tidak ada intimidasi apa-apa. Tapi kenapa diusir?" tanyanya sekali lagi.

Salah satu panitia Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara KPPS, Tonny H Putra mengatakan bahwa masyarakat sekitar sejatinya tidak merasa terganggu maupun terintimidasi dengan kehadiran para relawan NKRI.

"Selama ini tidak ada intimidasi mereka, hanya berkerumun di luar TPS kok." imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Politik
Reporter: Aditya Widya Putri
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Akhmad Muawal Hasan