Menuju konten utama

Permaisuri Raja Malaysia Membatik Saat Kunjungi Sri Sultan HB X

Permaisuri Raja Malaysia Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah sempat menunjukkan kemampuannya membatik saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Rabu (28/8/2019).

Permaisuri Raja Malaysia Membatik Saat Kunjungi Sri Sultan HB X
Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah berpose bersama Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi permaisuri masing-masing di Gedhong Jene Keraton Yogyakarta, Rabu (28/8/2019). tirto.id/Irwan A. Syambudi.

tirto.id - Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah bersama permaisuri Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Rabu (28/8/2019). Permaisuri sempat menunjukkan kemampuannya membatik.

Hal itu dikatakan Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada wartawan di sela-sela kunjungan rombongan Raja Malaysia di Keraton Yogyakarta.

"Ya kan tadi beliau [permaisuri Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah] membatik juga bisa ternyata kan sering ke sini, ke Yogya," kata Sri Sultan HB X, Kamis (28/8/2019).

Batik hasil karya permaisuri Raja Malaysia itu nantinya, kata Sri Sultan, akan langsung dikirimkan ke Malaysia setelah jadi. Batik itu sekaligus menjadi cenderamata dari Keraton Yogyakarta.

"Tadi permaisuri hanya membatik saja, nanti kalau sudah jadi, [batiknya] nanti saya kirim ke sana [Malaysia]," ujar Sri Sultan.

Lanjut Sri Sultan, kedatangan Raja Malaysia bersama permaisuri beserta tiga anaknya yakni

Tengku Puteri Iman Afzan, Tengku Ilisha Ameera, dan Tengku Ilyana Tengku Abdull hanya untuk silaturahmi.

"Ya sekedar silaturahmi saja. Beliau dulu kan pernah ke sini tahun 1993. Tapi kan belum [mendapat gelar] Yang Dipertuan," katanya.

Sri Sultan mengatakan dalam kunjungan itu tidak ada pembahasan khusus, hanya ada obrolan ringan. Rombongan Raja Malaysia selain disuguhi tarian dan makanan tradisional juga diperlihatkan manuskrip milik Keraton Yogyakarta.

"Ya makanan tradisional saja. Ya karena tradisional saja tadi lidahnya cocok," kata Sri Sultan.

Rombongan Raja Malaysia tiba di Keraton Yogyakarta pukul 11.40 WIB. Mereka disambung oleh empat putri Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni GKR Mangkubumi, GKR Bendara, GKR Maduretno, dan GKR Condrokirono beserta mantu Dalem KPH Purbodinignrat dan KPH Notonegoro di Regol Kamandungan Lor.

Setelah itu, mereka disambut Sri Sultan Hamengku Buwono X dan permaisuri GKR Hemas di Regol Danapratapa. Rombongan Raja Malaysia kemudian dijamu oleh Sultan di Gedhong Jene untuk bertamah tamah dan dilanjutkan dengan menilik beberapa koleksi salah satunya adalah batik keraton di Tratag Gedhong Prabayeksa.

Di depan Gedhong Jene, Raja Malaysia bersama istri dan anak berpose foto dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama istri dan juga anaknya. Mereka menyambut awak media yang telah menunggu di depan gedung.

Selanjutnya, rombongan dijamu dengan tarian Beksan Lawung Alus di Tratag Bangsal Kencana. Tarian ini merupakan tari putra gagah yang bercerita tentang semangat berlatih para prajurit keraton zaman Sri Sultan HB I. Di akhir kunjungan, rombongan dijamu di Bangsal Manis.

Rombongan Raja Malaysia dijadwalkan mengunjungi Kota Gede untuk melihat industri kerajinan perak, Candi Brorobudur serta menonton sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan.

Sehari sebelumnya Raja Malaysia bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi dan Raja Malaysia melakukan penanaman pohon damar bersama.

Usai menanam pohon, Presiden Jokowi kemudian mengajak Raja Malaysia untuk meninjau Kebun Raya Bogor.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA MALAYSIA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri