Menuju konten utama

Penumpang Tak Tertib, Pintu Selatan Stasiun Tanah Abang Ditutup

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup sementara akses masuk stasiun Tanah Abang di sisi selatan, karena penumpang tak tertib.

Penumpang Tak Tertib, Pintu Selatan Stasiun Tanah Abang Ditutup
KRL melintas di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/5/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup sementara akses masuk stasiun Tanah Abang di sisi selatan, usai kemarin Senin (10/8/2020) para penumpang memaksa masuk ke dalam stasiun sampai membuat pagar roboh.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan, langkah penutupan tersebut dilakukan karena calon pengguna KRL yang akan masuk Stasiun Tanah Abang dari Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) kembali tidak dapat mengantre dengan tertib saat ada penyekatan untuk memasuki stasiun.

"PT KCI sangat menyesalkan kejadian ini karena para pengguna kembali tidak tertib dan tidak sadar untuk menjaga jarak. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi di waktu yang sama dari pintu masuk arah kawasan integrasi antarmoda di sisi utara Stasiun Tanah Abang dimana pengguna dapat antre dengan tertib dan tetap menjaga jarak," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (11/8/2020).

Ia menjelaskan, atas kejadian ini PT KCI mengambil langkah tegas dengan menutup sementara akses pintu masuk dan keluar di sisi selatan stasiun yang menuju JPM Pasar Tanah Abang.

Penutupan berlangsung mulai hari ini, Selasa (11/8/2020) pada pukul 14.00 WIB setiap hari kerja.

Hingga pukul 19.00 WIB Senin kemarin juga tidak ada peningkatan jumlah pengguna di Stasiun Tanah Abang.

"Jumlah pengguna KRL yang hendak naik dari Stasiun Tanah Abang justru turun jika dibandingkan Senin 3 Agustus lalu saat situasi kondusif sepenuhnya. Hingga jam 19.00 malam, jumlah pengguna yang masuk dari Stasiun Tanah Abang berjumlah 21.139 pengguna, atau turun 7% dibanding Senin pekan lalu," terang dia.

Berdasarkan data dan pantauan PT KCI Senin lalu pukul 19.00 WIB, tercatat 22.595 pengguna yang hendak naik KRL dari Stasiun Tanah Abang. Selama penutupan akses pintu keluar-masuk ini, calon pengguna KRL yang akan masuk dan keluar stasiun hanya dapat melalui hall sisi utara Stasiun Tanah Abang.

Para calon pengguna juga diharuskan mematuhi protokol kesehatan yang harus dijalani saat akan naik KRL. Penyekatan antrean akan tetap dijalankan bila kondisi peron dan area stasiun sudah cukup padat untuk memungkinkan physical distancing di dalam kereta, sebagaimana yang selama ini sudah berjalan tertib di area integrase antarmoda menuju masuk Hall Utara Stasiun Tanah Abang.

"Penyekatan dan antrean calon penguna KRL di beberapa stasiun padat lainnya sudah berjalan tertib selama tiga bulan terakhir ini. Pada pagi hari penyekatan dan antrean calon pengguna KRL di sejumlah stasiun antara lain Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, dan Bekasi, berjalan dengan tertib," beber dia.

Begitu juga pada sore hari di Stasiun Jakarta Kota, Juanda, Sudirman dan Tebet para calon pengguna KRL dengan tertib mengantre untuk masuk stasiun dan KRL.

"PT KCI mengimbau kepada pengguna jasa untuk tetap tertib saat akan masuk ke stasiun dan di dalam KRL, mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan seperti pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk stasiun dan naik KRL, menggunakan masker, menjaga jarak antar pengguna baik di area stasiun maupun di dalam KRL, serta mengikuti marka dan arahan dari petugas di lapangan demi kesehatan bersama," tandas dia.

Sebagai informasi sebelumnya, video rusuhnya masa ketika hendak masuk ke stasiun Kereta Tanah Abang sempat viral. Video berdurasi 13 detik tersebut dibagikan oleh Varel Ivandhiesyach di akun twitter-nya @vrlivndsyh.

Dalam video berdurasi pendek tersebut tampak jelas ada ratusan orang yang memaksa masuk ke stasiun dan membuat pagar utama roboh. Video tersebut setidaknya ditonton oleh 131 ribu orang setelah 17 jam diunggah ke sosial media.

Baca juga artikel terkait PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri