tirto.id - Keterlibatan publik figur dalam gelaran pemilihan umum, baik pusat maupun daerah sudah jamak. Para kandidat dalam pesta demokrasi tersebut banyak yang bertumpuh pada popularitas artis untuk menggaet dukungan, termasuk pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
Hal ini dapat dilihat dari dukungan sejumlah artis terhadapt masing-masing kandidat yang akan bertarung pada 15 Februari mendatang. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni misalnya yang mendapat dukungan dari sejumlah pesohor yang juga anggota DPR RI, seperti Desy Ratnasari (PAN), Anang Hermansyah (PAN), Primus Yustisio (PAN), Lucky Hakim (PAN), Venna Melinda (Demokrat), Okky Asokawati (PPP), Arzetti Bilbina (PKB).
Pasangan ini juga mendapat dukungan dari artis muda macam Prilly Latuconsina, Verrel Bramasta, Joy Tobing, dan Indra Perdana Sinaga. Dukungan dari sejumlah artis muda ini dinilai sangat efektif untuk menarik dukungan pemilih milenial. Dukungan para artis itu diberikan usai berdialog dengan Agus di AHY Command Center (ACC), Jakarta Selatan, Desember lalu. Masing-masing dari mereka menyampaikan keluhan dan harapannya kepada Agus.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)–Djarot Saiful Hidayat juga kebanjiran dukungan artis dalam gelaran Pilgub DKI 2017, misalnya Sophia Latjuba, Cathy Sharon, Luna Maya, Edric Tjandra, Steve Emmanuel, Astrid Tiar, Gading Marten, Roy Martin, Sandra Dewi, Aura Kasih, dan sejumlah artis lainnya. Pasangan petahana ini bahkan mendaulat Sophia Latjuba sebagai juru bicara.
Begitu juga dengan Anies Baswedan–Sandiaga Uno yang diusung koalisi Partai Gerindra dan PKS. Panji Pragiwaksono, seorang komedian dan penggiring opini di Twitter, didapuk menjadi juru bicara pasangan ini.
Anda barangkali juga melihat foto Anies dan Raffi suap-suapan. Pasangan Raffi Ahmad-Nagita Slavina memang menyatakan dukungannya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (30/1/2017) kemarin. Tak hanya menyampaikan dukungan, Raffi juga mengajak warga Jakarta agar menggunakan hak pilihnya pada Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang.
“Dari hati nurani, saya dan Gigi pilih Anies-Sandi. Sederhana saja, saya lihat sosok Anies-Sandi berbeda dengan calon yang lain,” ujarnya seperti dikutip Antara.
Lalu, efektifkah dukungan para pesohor di Pilgub DKI Jakarta 2017?
Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti menilai dukungan yang diberikan sejumlah artis dalam Pilgub DKI Jakarta tidak terlalu signifikan dan bukan jaminan untuk meningkatkan elektabilitas kandidat.
Menurut Ray, jangankan artis, tokoh agama pun dalam pemilihan kepala daerah tidak terlalu didengar sehingga agak sulit untuk mempengaruhi pemilih. Hal ini dikarenakan para pemilih di ibu kota tidak hanya melihat figur yang mendukung, tapi lebih pada program-program kerja yang ditawarkan.
“Pemilih lebih melihat pada program. Mereka [artis pendukung kandidat] hanya pemantik, tapi tidak bisa mendongkrak elektabilitas” ujarnya pada Tirto.
Namun, ia tetap mengapresiasi keterlibatan sejumlah pesohor dalam Pilgub DKI Jakarta ini. Apalagi, menurut Ray, keterlibatan para artis ini tidak semata-mata pilihan pragmatis, namun ada ruang kesadaran partisipasi mereka sebagai bagian dari masyarakat yang sudah melek politik. Hal ini dapat dilihat dari alasan dukungan yang diberikan oleh masing-masing selebritas terhadap kandidat yang didukungnya.
Dari ketiga pasangan calon, Ahok-Djarot bisa dibilang yang paling banyak diuntungkan. Selain banyaknya pesohor yang mendukung mereka, Slank juga sudah ada di kantong. Saat ini, Slank adalah salah satu musisi yang paling "memiliki massa"--selain Iwan Fals. Konser Slank hampir tak pernah tak dipenuhi penggemar.
Eka Ardiyanto dalam "Keragaman Identitas dalam Komunitas Konsumen" yang dimuat pada jurnal Manajemen Bisnis (2008) menulis "Koran-koranan Slank' atau biasa disebut KanS yaitu koran yang diterbitkan oleh Slank sebagai media komunikasi Slank dengan Slankers mengestimasikan jumlah Slankers di Indonesia mencapai jutaan orang, yang mengelompok lebih dari 60 kelompok komunitas Slankers di seluruh Indonesia."
Meski Ray Rangkuti menilai dukungan pesohor tak membawa pengaruh pada elektabilitas, jumlah Slankers tentu tak bisa diabaikan. Slank sendiri juga tak menampik bahwa mereka menggiring para penggemarnya untuk memilih Ahok.
"Kalau dibilang menggiring iyalah. Kita harus mendorong orang untuk sesuatu yang lebih baik, kan? Kita mau mengajak orang untuk berani mengambil sikap untuk berubah," kata Bimbim Slank, seperti dikutip Antara.
Bagi mereka yang sudah memastikan dukungannya, tentu dukungan para pesohor tak akan banyak berpengaruh. Namun, kita tahu masih banyak pemegang hak pilih yang belum menentukan pilihan--menurut beberapa survei angkanya di atas 10 persen. Mereka bisa dibidik dalam kampanye-kampanye yang melibatkan para pesohor. Adapun soal keberhasilannya, tentu baru bisa kita lihat setelah 15 Februari.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maulida Sri Handayani