Menuju konten utama

Panduan Pemberian ASI kepada Bayi pada Masa Pandemi COVID-19

Pemberian ASI ibu kepada bayi pada masa pandemi COVID-19 tetap mesti dilakukan.

Panduan Pemberian ASI kepada Bayi pada Masa Pandemi COVID-19
Ilustrasi Masker. foto/istockphoto

tirto.id - Memberikan ASI kepada bayi pada masa pandemi COVID-19 tetap mesti dilakukan dengan mematuhi 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). ASI adalah sumber perlindungan dan gizi terbaik bagi anak. Selain itu, belum ada bukti kasus penularan virus Corona melalui ASI.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Rabu (14/10/2020) terdapat 344.749 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di seluruh Indonesia. Kasus tersebut meliputi 500 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Dari jumlah tersebut, terdapat 64.742 kasus aktif (18,8 persen). Sementara itu, terdapat 267.851 orang yang pulih dari infeksi COVID-19 (77,7 persen) dan 12.156 meninggal (3,5 persen).

Dengan jumlah total kasus terkonfirmasi itu, Indonesia ada di urutan 18 dari 216 negara dan wilayah/teritorial yang terpapar COVID-19. Jumlah kematian dalam setiap 1 juta penduduk mencapai 45 orang.

COVID-19 Dapat Menular ke Semua Rentang Usia

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah, menyebutkan hingga Rabu (14/10) terdapat 12 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang memiliki kasus aktif virus Corona lebih dari 1.000 orang.

Daftarnya adalah Kota Ambon, Jayapura, Padang, Depok, Bekasi, Pekanbaru, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Kabupaten Bogor. Kasus aktif ini lebih banyak terjadi di masyarakat perkotaan.

"Angka ini bermasalah. Ada yang 1.100 ada juga yang 2.000. Artinya [perlu] kesiapan kota dalam penanganan pengendalian penularan dan memutus rantai penularan agar tidak terjadi peningkatan," kata Dewi dikutip laman Covid19.go.id.

Tingkat penularan virus Corona ini mesti diredam dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Apalagi tidak ada batasan usia soal siapa yang dapat terinfeksi COVID-19. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, soal kasus positif virus Corona di tanah air hingga Rabu (14/10), persentase tertinggi ada di rentang usia 31-45 tahun (30,9 persen).

Ini diikuti rentang usia 19-30 tahun (24,6 persen), rentang usia 46-59 tahun (23,6 persen), rentang usia 60 tahun atau lebih (10,4 persen), rentang usia 6-18 tahun (7,9 persen), dan terakhir usia 0-5 tahun (2,5 persen).

Namun, untuk kasus meninggal, persentase meninggal ada di rentang usia 60 tahun atau lebih (42,5 persen), diikuti usia 46-59 tahun (38,9 persen), usia 31-45 tahun (13,3 persen), usia 19-30 tahun (3,6 persen), usia 6-18 tahun (0,9 persen), dan 0-5 tahun (0,8 persen).

Prinsip Ibu Menyusui Saat Pandemi COVID-19

Bagi ibu menyusui, dalam situasi pandemi COVID-19, memberikan ASI kepada bayi tetap mesti dilakukan. Dikutip dari laman UNICEF, ASI adalah sumber perlindungan dan gizi terbaik bagi anak.

Kandungan antibodi penting dan zat gizi lain dalam ASI dapat membantu sistem daya tahan tubuh bayi melawan infeksi. Selain itu, belum ditemukan kasus penularan virus Corona melalui ASI.

Ibu menyusui selama masa pandemi COVID-19 dapat dibedakan menjadi 2, yaitu ibu yang sehat (negatif) dan ibu yang terpapar (positif). Dalam kedua kasus ini, ASI tetap diberikan kepada bayi dengan metode yang berbeda-beda.

Ibu sehat, yang tidak memiliki gejala apa pun, dapat menyusui bayi secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan, yaitu sebagai berikut.

  • memakai masker;
  • mencuci tangan selama 20 detik sebelum dan sesudah memberikan ASI;
  • membersihkan permukaan benda yang dipegang.