Kisah Film Narcos yang Jadi Inspirasi Pembunuhan Mahasiswa UI

tirto.id - AAB mahasiswa UI yang membunuh MZN mengaku terinspirasi film Narcos sebelum melakukan aksi di kamar kos korban pada Rabu (2/8/2023).

Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23 tahun) merupakan mahasiswa Sastra Rusia Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Indonesia (UI). Sedangkan Muhammad Naufal Zidan atau MZN (19 tahun) adalah adik tingkat di kampus yang sama.

Menurut pengakuannya, AAB melakukan pembunuhan akibat mengalami kerugian bisnis kripto yang mencapai Rp80 juta serta pinjaman online (pinjol).

Faktor ekonomi membuat AAB gelap mata hingga menghabisi korban di kamar kos kawasan Kukusan, Beji, Depok.

Pelaku menusuk dada MZN 10 kali hingga tewas dan dimasukkan ke kantong plastik. Akibat perbuatannya, AAB dijerat Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Narcos, Kisah Kartel Narkoba Pablo Escobar

Narcos mulai rilis pada 2015 dengan sutradara Carlo Bernard, Chris Brancato, serta Doug Miro. Karya bersama antara Dynamo, Gaumont International Television, dan Netflix ini mengambil latar di Amerika Serikat dan Kolombia.

Film ini dibintangi Wagner Moura (Pablo Escobar), Pedro Pascal (Javier Peña), Diego Cataño (Juan Diego "La Quica" Díaz), serta Paulina Gaitán (Tata Escobar).

Pemeran lain seperti Maurice Compte (Horacio Carrillo), Boyd Holbrook (Steve Murphy), Roberto Urbina (Fabio Ochoa), hingga Jorge A. Jiménez (Roberto "Poison" Ramos).

Narcos menceritakan kejahatan gembong narkoba yang dilakukan Pablo Escobar.

Pada Season 1 dan 2, film ini mengisahkan sosok Escobar. Ia merupakan pemimpin gembong narkoba Kartel Medellin hingga namanya menjadi terkenal di penjuru dunia.

Drama tersebut juga menyuguhkan bagaimana kehidupan Pablo Escobar ketika membuat kokain pertama kali hingga memutuskan bergabung dengan kelompok mafia di Kolombia.

Season 3 kemudian berisi kejahatan yang dilakukan Pablo Escobar selama menjadi gembong narkoba. Escobar mulai memasukkan narkoba ke Amerika Serikat dan terjadi kejar-kejaran dengan tim DEA (Drug Enforcement Administration) di bawah komando Steve Murphy.

Selain itu, Escobar bersama Kartel Medellin juga terlibat dalam ledakan pesawat Avianca Airlines yang berisi calon presiden Cesar Gaviria Trujilio. Tidak hanya itu, kelompok Escobar juga sempat membuat gemar ibukota Kolombia, Bogota, lewat teror bom mobil.