tirto.id - Operasi Zebra saat ini tengah dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bogor. Pengguna jalan sebaiknya mengetahui lokasi operasi Zebra di Bogor Oktober 2024 dan sasarannya.
Pelaksanaan operasi Zebra Lodaya di Bogor dilaksanakan selama dua pekan yakni mulai 14 hingga 27 Oktober 2024. Operasi Zebra adalah kegiatan yang dilakukan pihak kepolisian untuk melakukan penertiban terhadap kendaraan yang tidak mengikuti aturan.
Selama operasi lalu lintas tersebut berlangsung, petugas akan menindak tegas pelanggar lalu lintas, baik saat patroli atau pengaturan. Pelanggar akan ditindaklanjuti dan diberi sanksi atau denda sesuai ketentuan Undang-Undang yang berlaku.
Kegiatan ini dilaksanakan guna menekan angka pelanggaran yang dilakukan pengendara serta meningkatkan kepatuhan dan disiplin pengendara. Dengan demikian, diharapkan dapat menurunkan kecelakaan lalu lintas.
Menurut data yang disampaikan oleh Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Djati Wiyoto Abadhy, pada periode Januari hingga September 2024, tercatat telah terjadi 9.127 kasus kecelakaan, dari keseluruhan kasus tersebut, 485 orang diketahui meninggal dunia.
"Oleh karena itu, melalui operasi Zebra Jaya tahun 2024 ini diharapkan dapat menjadi momentum strategis untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas agar tidak melebihi catatan tahun sebelumnya, melalui berbagai kegiatan yang bersifat edukasi, persuasi, dan humanis," kata Djati di lapangan Ditlantas Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Di tengah periode waktu Operasi Zebra Lodaya di Bogor Oktober 2024, Polisi Wanita (Polwan) Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Bogor melaksanakan kegiatan preemtif di sekitar Alun-Alun Kota Bogor.
Dalam kegiatan tersebut, Polwan Sat Lantas aktif mensosialisasikan pentingnya tertib berlalu lintas dengan membagikan brosur kepada pengunjung Alun-Alun Kota Bogor.
Kasubnit 1 Unit kamsel Sat Lantas, Ipda Fanny Rizky, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai aturan lalu lintas, sekaligus mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan di jalan raya.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat lebih memahami pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama," ujar Ipda Fanny Sabtu (19/10/2024) dikutip unggahan akun Instagram resmi Polres Bogor @satlantas_polrestabogorkota.
Sasaran Razia Operasi Zebra Kota Bogor
Sasaran prioritas pelanggaran Operasi Zebra Lodaya Bogor 2024 meliputi tindakan pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Adapun sasaran razia pada operasi Zebra Kota Bogor 2024 dirincikan langsung melalui unggahan akun Instagram @satlantas_polrestabogorkota pada Rabu (16/10/2024). Berikut informasi selengkapnya.
1. Pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Pengemudi roda empat atau lebih yang tidak memakai sabuk pengaman.
3. Penggunaan ponsel saat berkendara.
4. Pengendara yang melawan arus lalu lintas.
5. Kendaraan yang melebihi batas kecepatan.
6. Pengemudi yang berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang.
7. Pengendara di bawah umur atau di bawah 17 tahun dan belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi).
8. Pengendara roda dua yang membonceng lebih dari satu orang.
9. Penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis.
Titik Lokasi Operasi Zebra Kota Bogor 2024
Operasi Zebra Lodaya Bogor Oktober 2024 dilaksanakan oleh Satlantas Polresta Kota Bogor di beberapa titik strategis di Kota Bogor. Titik operasi zebra Kota Bogor meliputi:
- Jl. Suryakencana, Bogor Tengah.
- Jl. Siliwangi, Bogor Timur.
- Jl. Batutulis, Bogor Selatan.
- Simpang Cilebut, Tanah Sereal.
Maka itu, pengendara diimbau untuk tetap patuh berkendara dan mengikuti ketentuan yang berlaku meski berada di daerah yang tidak menjadi titik lokasi operasi Zebra.
Pasalnya, selain kemungkinan kena tilang, tindakan tidak patuh peraturan lalu lintas dapat membahayakan nyawa pengendara.
Selama operasi berlangsung, beberapa personel kepolisian akan diterjunkan untuk melakukan pengawasan dan penindakan langsung terhadap para pelanggar yang menjadi sasaran razia.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Balqis Fallahnda & Iswara N Raditya
