Menuju konten utama

Konsultasi Psikologi Daring, Alternatif Lebih Terjangkau & Praktis

Tak sedikit orang yang terpaksa menunda terapi kesehatan mental karena terkendala jadwal, jarak, dan biaya. Layanan konsultasi daring dapat jadi solusinya.

Konsultasi Psikologi Daring, Alternatif Lebih Terjangkau & Praktis
Header diajeng Konsultasi Psikologi Daring. tirto.id/Quita

tirto.id - Reina terpaksa menghentikan konsultasi bersama psikolognya karena keterbatasan biaya.

Perempuan yang menginjak usia kepala tiga ini hidup dengan beban generasi sandwich karena pengasuhan ganda anak dan orang tua. Tanggungan finansial Reina juga berlipat lantaran saudara laki-lakinya masih bersekolah.

Kondisi itu sempat membuatnya stres bukan kepalang. Apalagi secara de facto dia tak punya sistem pendukung yang kuat sebab tengah menjalani pernikahan jarak jauh. Lain itu, Reina juga punya isu rumah tangga yang tak kalah bikin dia makin tertekan.

“Aku sempat setiap hari dalam sebulan selalu menangis. Rasanya mau menghilang dari dunia ini, tapi kepikiran anak. Menjalani hidup rasanya tidak bergairah, tapi harus tetap hidup,” cerita Reina seusai melakukan konsultasi bersama psikolog.

Pada satu titik hidupnya, Reina merasa sudah mau menyerah. Ia kemudian memutuskan pergi mencari bantuan profesional.

Tujuan pertamanya adalah puskesmas di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Ia dengar, tempat tersebut punya fasilitas kesehatan mental dan telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Meski belum pernah melakukan konseling, Reina cukup paham bahwa tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk menjangkau profesional kesehatan mental. Itulah mengapa dirinya memutuskan konseling jalur BPJS.

Sesampainya di puskesmas, ia harus mendapati kenyataan bahwa konselor tidak praktik setiap hari.

“Saya diberi nomor psikolognya untuk membuat janji dan ternyata daftar antreannya sampai sebulan lebih,” tutur Reina.

Merasa tak bisa menahan stres dalam waktu yang lebih lama, Reina akhirnya mencari info konseling reguler.

Mula-mula, ia menelusuri layanan konseling yang disediakan komunitas karena biayanya relatif lebih terjangkau. Namun konseling ini rupanya hanya untuk kondisi dengan trauma. Sementara itu, asuransi swasta dari kantornya tak menanggung biaya perawatan kesehatan mental.

Akhirnya, Reina terpaksa membayar jasa konseling di klinik umum. Biaya satu sesi Rp400 ribu. Dalam sebulan, konselingnya dapat dilakukan sampai enam kali. Ya, sepertiga gaji Reina habis untuk membenahi gangguan psikisnya.

“Sekarang sudah masuk bulan kedua saya konseling. Seharusnya masih lanjut, tapi saya putuskan break dulu karena lumayan bayarnya,” akunya.

Reina bukan satu-satunya orang yang terpaksa harus menunda terapi kesehatan mental karena masalah biaya. Tarif konsultasi ke berbagai fasilitas kesehatan mental layaknya berobat umum di waktu lampau: mahal tak terjangkau.

Memang betul kini konsultasi psikolog atau psikiater sudah tercakup dalam BPJS Kesehatan. Sayangnya, kita mesti sabar mengantre karena persebaran tenaga kesehatan mentalnya masih terpusat di Pulau Jawa.

diajeng Konsultasi Psikologi Daring

Ilustrasi Konsultasi Psikologi Daring. (FOTO/iStockphoto)

Di Indonesia, kesenjangan pengobatan gangguan jiwa mencapai lebih dari 90 persen. Hanya kurang dari 10 persen orang dengan masalah kesehatan mental yang mendapat penanganan.

Stigma dan masalah biaya membuat mereka justru menggantungkan diri ke pengobatan alternatif. Jumlah tenaga kesehatan mental di Indonesia pun timpang. Cuma ada 450-an psikolog untuk mengover 250 juta jiwa penduduk.

Tantangan serupa nampaknya tak hanya dihadapi pejuang kesehatan mental di Indonesia.

Menurut hasil survei The California Health Care Foundation (2020), sebanyak 51 persen responden di California mengurungkan niat untuk mengobati masalah kesehatan mental karena faktor biaya. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 44 persen.

“Sebanyak 42 persen responden yang menunda perawatan bilang bahwa keputusan itu akhirnya memperburuk kondisi kesehatan mereka,” tulis survei itu.

Terungkap juga temuan bahwa sekarang orang sudah melek terhadap isu kesehatan mental. Sebanyak 90 persen responden menganggap perawatan kesehatan mental termasuk dalam prioritas sehingga mereka (84 persen) menilai perawatan di lini tersebut seharusnya bisa lebih terjangkau.

Kabar baiknya, selain karena tuntutan zaman, pandemi mempercepat adaptasi manusia terhadap teknologi.

Jika sebelumnya kita terbiasa dengan konsultasi tatap muka, telemedisin kini menjadi alternatif pilihan. Selain lebih ringkas, tarif yang ditawarkan juga lebih terjangkau.

Konsultasi kesehatan mental turut mengalami pergeseran. Banyak psikolog kemudian membuka layanan konsultasi dengan teks, telepon, maupun panggilan video.

diajeng Konsultasi Psikologi Daring

Ilustrasi Konsultasi Psikologi Daring. (FOTO/iStockphoto)

Beragam aplikasi telemedisin turut hadir menawarkan konsultasi serupa. Biayanya berkisar Rp50-200an ribu per sesi. Bahkan, banyak yang akhirnya memberi layanan cuma-cuma, misalnya pada aplikasi KALM.

“Akses konseling di Indonesia itu hanya ada 1 psikolog untuk 370 ribu populasi dan persebarannya tidak merata. Makanya konsultasi online ini dibutuhkan bagi mereka yang tak punya akses ke konselor bersertifikat,” ungkap Karina Negara, salah satu konselor sekaligus pendiri KALM dalam acara kampanye kesehatan mental #BraveTogetherID.

Kebutuhan terhadap akses konselor, terlebih pandemi meningkatkan kerentanan terhadap gangguan mental, membuat KALM dan Maybelline menggagas program konsultasi cuma-cuma untuk 10 ribu pengguna aplikasi.

Mereka bisa mendiskusikan berbagai masalah, mulai dari relasi, karier, maupun kecemasan terhadap masa depan dengan para konselor tersertifikasi.

“Mekanisme konsultasinya lewat pesan teks selama tiga hari. Nanti konselor akan membalas permasalahan klien secara substansial,” kata Karina.

Agaknya, dia paham betul permasalahan lain dari konsultasi daring, yakni kurangnya respons dari profesional. Karenanya, Karina menyarankan agar klien menceritakan permasalahan secara komprehensif agar bisa mendapat respons yang lengkap dan solutif.

Karina menggarisbawahi, konsultasi psikolog secara daring tidak dimaksudkan untuk menangani kasus gawat darurat. Pada kondisi yang membahayakan dan mengancam jiwa, ia tetap merujuk ke nomor layanan darurat 119.

Meski masih perlu disempurnakan, alternatif ini dapat menjadi angin segar bagi penanganan masalah kesehatan mental di Indonesia. Apalagi ketika biaya dan jarak menjadi penghalangnya.

* Artikel ini pernah tayang di tirto.id pada 10 Juni 2022. Kami melakukan penyuntingan ulang dan menerbitkannya kembali untuk keperluan redaksional diajeng.

Baca juga artikel terkait PSIKOLOG atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi & Yemima Lintang