Menuju konten utama

Komunikasi dan Digitalisasi Adalah Kunci Kemajuan Indonesia

Nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai 44 miliar dolar, dengan 32 miliar dolar di antaranya berasal dari sektor e-commerce.

Komunikasi dan Digitalisasi Adalah Kunci Kemajuan Indonesia
Gedung Telkom. FOTO/Internal Telkom

tirto.id - Setelah melewati 2020 yang berat, pada awal Januari 2021 Presiden Joko Widodo menyampaikan prediksinya ihwal lima sektor bisnis yang akan bertahan di masa pandemi ini. Lima sektor itu adalah pangan, farmasi dan rumah sakit, jasa keuangan, pendidikan, dan teknologi.

Sektor pangan dan jasa keuangan, jelas tak terbantahkan pentingnya. Farmasi dan rumah sakit juga makin terasa pentingnya di era pandemi ini. Sedangkan teknologi dan sektor digital, bisa dibilang bakal jadi tulang punggung nyaris semua sektor penting di Indonesia.

“Saya kira peluang-peluang seperti itu, harus kita lihat dan kita dorong agar segera bisa kita laksanakan dan memberikan kontribusi yang besar bagi negara,” ujar Jokowi.

Indonesia memang adalah salah satu pemain utama di sektor teknologi dan digital di Asia Tenggara. Ini seiring sejalan dengan meningkatnya orang Indonesia yang memakai internet dan ponsel pintar. Dari data laporan Digital 2021 yang dirilis oleh HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa. Meningkat 15,5 persen dari tahun lalu.

Sedangkan dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika, ada 167 juta orang Indonesia, atau sekitar 89 persen dari total penduduk, yang memakai ponsel pintar.

Besarnya jumlah pemakai internet dan ponsel pintar ini semakin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Akhir 2020 silam, Google, Temasek, dan Bain & Company menyebut nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai 44 miliar dolar, dengan 32 miliar dolar di antaranya berasal dari sektor e-commerce.

Ketika banyak sektor lain yang ambruk atau tiarap karena pandemi, e-commerce malah melesat makin kencang. Bisnis e-commerce menjadi solusi penting ketika orang-orang sedang di rumah saja dan tak boleh ke mana-mana. E-commerce, yang selama pandemi ini pelanggannya justru meningkat 38,3 persen, juga membuka lapangan usaha bagi banyak sekali orang Indonesia. Makin banyak juga orang yang menyadari pentingnya ekosistem digital dalam membangun bisnis mereka, ini bisa dilihat dari banyaknya usaha-usaha lokal berbasis internet yang bermunculan.

Hal ini membuat banyak orang terbantu. Mulai dari mereka yang kehilangan pekerjaan kala pandemi, juga mereka yang ingin berwirausaha tapi belum sanggup menyewa tempat. E-commerce, yang lahir dari ekosistem digital yang baik, menjadi solusi bagi banyak masalah.

Tentu proses kemajuan ekosistem digital bukan tanpa aral. Jaringan telekomunikasi dan internet menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan. Karena dua hal itu adalah syarat wajib bagi majunya ekosistem digital sebuah negara

Indonesia yang merupakan negara kepulauan memang punya tantangan besar dalam membangun jaringan telekomunikasi dan internet. Maka penting bagi negara untuk hadir membangun infrastruktur komunikasi dan internet di pojok-pojok Indonesia, dan terutama yang paling terpencil. Ini harus dilakukan demi meratanya akses komunikasi dan internet di negara ini.

Untuk menghadirkan akses komunikasi dan internet yang merata, maka Indonesia butuh perusahaan telekomunikasi dan teknologi yang mumpuni. Keberadaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjadi jawaban untuk mengatasi masalah ini.

Infografik Advertorial Telkom

Infografik Advertorial Akselerasikan Negeri dengan Digitalisasi. tirto.id/Mojo

Jalan Panjang Menuju Ekosistem Ekonomi Digital Ideal

Telkom kemudian membangun pondasi infrastruktur telekomunikasi. Para pekerjanya, tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, masuk ke banyak pelosok-pelosok negeri. Tempat terpencil mereka datangi, untuk memasang infrastruktur telekomunikasi dan internet.

Lewat program Indonesia Digital Network (IDN), Telkom terus membangun infrastruktur yang jadi bagian penting dari fokus pemerintah yang mengejar terciptanya masyarakat digital di Indonesia.

Aplikasi MyIndiHome

Aplikasi MyIndiHome untuk kemudahan pelanggan. FOTO/Internal Telkom

Hingga akhir 2020, Telkom telah memasang 167.935 kilometer kabel fiber optic dari Sabang sampai Merauke. Kabel sepanjang itu sama jaraknya dengan mengelilingi dunia sebanyak empat kali. Tak hanya memasang kabel bawah tanah, Telkom juga sudah mendirikan lebih dari 35 ribu menara (tower). Semua itu diperkuat lagi dengan teknologi satelit. Hingga saat ini, Telkom punya dua buah satelit.

Internet yang amat cepat juga segera bisa dinikmati oleh orang Indonesia. Hal ini karena Telkomsel, anak perusahaan Telkom, telah resmi menjadi penyelenggara layanan 5G pertama di Indonesia. Hadirnya infrastruktur dan layanan 5G, yang membuktikan Telkom selalu jadi yang terdepan, menjadi milestone penting bagi perjalanan telekomunikasi dan internet di Indonesia.

Telkomsel juga tak kalah giat membangun infrastruktur. Dari data terbaru kuartal I/2021, Telkomsel sudah membangun lebih dari 234 ribu Base Transceiver Station (BTS) di Indonesia. Ini termasuk pembangunan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Dari data Telkom, saat ini sudah ada 13 pulau terluar di Indonesia yang sudah terjangkau akses telekomunikasi. Mulai dari Pulau Rote, Weh, hingga Sebatik. Dengan infrastruktur ini, warga-warga di daerah 3T tak lagi mengalami kesusahan komunikasi. Dan bukan tidak mungkin, kelak, ketika akses komunikasi dan transportasi makin gampang, orang-orang di kawasan 3T ini juga akan menikmati manisnya ekonomi digital.

Data Center Telkom

Data Center Telkom. FOTO/Internal Telkom

Selain fokus pada pembangunan infrastruktur, Telkom juga menghadirkan platform digital untuk mendukung beragam kebutuhan, seperti Data Center, komputasi awan (cloud), Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial Intelligence (AI), Cyber Security dan Payment/Blockchain pada domain digital platform. Telkom juga menyediakan banyak smart platform yang berfungsi sebagai enabler layanan dan solusi ICT untuk masyarakat.

Tidak hanya itu, ekosistem digital juga harus terus dibangun. Sama seperti sektor-sektor yang dibilang oleh Jokowi bakal bisa bertahan di masa-masa berat, Telkom juga membangun ekosistem digital di area-area itu. Telkom memberi dukungan terhadap tumbuhnya perusahaan rintisan-rintisan baru yang juga akan jadi bagian penting dari ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Telkom fokus pada beberapa sektor, dan setiap sektor punya peran dan cara masing-masing dalam menggerakkan ekonomi digital. Di sektor UMKM, misalkan ada platform PaDi UMKM dan Sakoo & Bonum. Kemudian di sektor pertanian ada Agree. Sedangkan untuk sektor pendidikan, ada Pijar.

Wonderin.id bergerak di ekosistem wisata. Sedangkan ekosistem logistik, didukung oleh platform Logee. Untuk ekosistem kesehatan yang juga makin vital seiring makin pedulinya orang-orang terhadap kesehatan, Telkom punya TeleMedika. Lalu untuk ekosistem data, Telkom punya Bigbox yang menjadi andalan untuk program Satu Data Indonesia.

Semua pengisi ekosistem digital itu saling mengisi dan mendukung satu sama lain. Ekosistem digital ini juga tentu didukung oleh Telkom, yang selalu ada di depan dalam setiap cerita telekomunikasi dan internet di Indonesia.

Apa yang sudah dilakukan Telkom adalah ikhtiar penting untuk menuju terbentuknya ekosistem digital yang ideal di Indonesia. Jalannya memang masih panjang, dan sudah pasti akan ada banyak aral. Namun, langkah-langkah pasti yang dilakukan Telkom, setidaknya, akan membuat perjalanan ini terasa lebih mudah. []

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis