Menuju konten utama

Ketika Dunia Kembali Mempertanyakan MMMBop

Masih ingat lagi MMBop? Mereka yang lahir di era 90-an pasti mengenal lagu tersebut. Lagu itu pula yang mengantarkan Hanson bersaudara ke puncak ketenarannya. Mereka menginspirasi dunia dengan musik-musiknya. Tahun ini, mereka genap 20 tahun berkarya.

Ketika Dunia Kembali Mempertanyakan MMMBop
Grup band Hanson membawakan lagu mmmbop dalam versi akustik [foto/www.billboard.com]

tirto.id - Ada banyak hal misterius dalam musik. Semisal apakah memang benar kalau "Stairway to Heaven" diputar terbalik, isinya adalah pujian terhadap setan. Atau apakah "She" dalam "There She Goes" milik The La's merujuk pada heroin ataukah pada seorang perempuan? Apakah benar Robert Johnson menjual jiwanya pada iblis agar dia bisa menjadi pemain gitar terhebat sepanjang masa? Lalu, apakah musik hair metal memang musik terbaik sepanjang masa?

Atau: Apakah arti MMMBop itu?

Tahun 2016 menandai 20 tahun umur lagu milik band Hanson itu. Trio ini bersaudara, dibentuk oleh Isaac, Taylor, dan Zac pada 1992. Dari awalnya merekam lagu-lagu kover, mereka akhirnya merilis album demo Boomerang (1995) dan MMMBop pada 1996. Beberapa lagu di album demo kedua itu jadi cikal bakal album studio pertama mereka, Middle of Nowhere (1997), termasuk "MMMBop". Pada saat album itu dirilis, personel masih berusia belasan. Isaac baru 16, Taylor masih 13, dan si bungsu Zac hanya 11 tahun.

Umur belia, tampang polos, dan persaudaraan yang rukun sepertinya jadi kekuatan utama mereka. Ada banyak band bersaudara. Tapi sebagian besar mereka setelah tenar malah lebih sering gelut ketimbang bikin album bagus. Mulai dari Wilson Bersaudara (The Beach Boys), Young (AC/DC), Gallagher (Oasis), Robinson (The Black Crowes), hingga Hawkins (The Darkness).

Hanson berbeda. Mereka menampilkan sosok tiga remaja bersaudara yang setidaknya, tampak saling menyayangi dan tak ingin saling bunuh satu sama lain. Kepolosan itu juga tampak dalam album mereka. Rata-rata tema yang mereka tulis adalah tentang kehidupan remaja, persahabatan dan kekeluargaan. David Browne, kritikus musik di Entertainment Weekly, pernah berujar kalau "...kepolosan dan ketulusan Hanson adalah kekuatan utama yang membuat mereka dicintai banyak orang."

Segala kekuatan kemasan itu, ditambah dengan lagu-lagu yang memang ear catchy, membuat Hanson mudah diterima. Mereka wara-wiri di MTV, entah video klip atau wawancara. Wajah trio ini banyak nampang di majalah-majalah remaja. Lagu "MMMBop" diputar tiap hari di ribuan radio. Menjadi peringkat 1 dalam tangga lagu di 27 negara. Meledaknya lagu ini membantu Middle of Nowhere sukses terjual 10 juta keping di seluruh dunia. Banyak kritikus musik memuji album ini.

"Ada satu dua lagu yang terlalu panjang durasinya, dan ada beberapa lirik yang terkesan konyol. Tapi secara keseluruhan album ini begitu menyenangkan," tulis Stephen Erlewine dari All Music Review yang mengganjar 4 bintang.

Kepopuleran mereka cepat meroket. Warga Tulsa, Oklahoma, kampung halaman mereka, begitu bangga sampai-sampai mempunyai Hanson Day yang diperingati tiap 6 Mei. Pada 1998, Hanson mendapat tiga nominasi Grammy Awards: Record of the Year, Best New Artist, dan Best Pop Performance by a Duo or Group with Vocal.

Segala pencapaian dan penghargaan Hanson tak membuat mereka terhindar dari pandangan remeh sebagai band remaja biasa. Tapi tak bisa dipungkiri, band ini membawa pengaruh besar pada industri musik yang kala itu masih berduka sepeninggal Kurt Cobain. Segala lirik kemarahan dan gelap dari grunge, digantikan lirik ceria ala remaja belasan. Grunge perlahan memudar, teen pop muncul. Termasuk mereka yang bersaudara.

Sekitar dua tahun setelah kemunculan Hanson, muncullah The Moffats, band yang mengusung imej serupa Hanson: personel bersaudara yang rukun dan manis. Sedangkan di Indonesia, epigon yang paling terkenal adalah Wayang, dengan drummer bernama Gilang yang baru berumur 8 tahun saat merilis album perdana Damai (1997).

Setelah album perdana dan satu lagu yang fenomenal, nyaris tak ada lagi yang bisa benar-benar diingat dari Hanson. Album kedua mereka, This Time Around (2000) tak terjual dengan baik. Selain karena promosi yang dianggap kurang, materi mereka sudah banyak berubah. Begitu pula penampilan yang tak lagi remaja. Setelahnya adalah jalan landai bagi Hanson. Berpisah dengan label, lalu mendirikan label sendiri bermama 3CG. Dengan label itu, Hanson masih sempat membuat 4 album.

Setelah kepopuleran mereka menurun, Hanson masih cerdik dalam menggunakan frasa MMMBop untuk hal lain. Misalkan, mereka membuat bir bernama MmmHops di bawah nama perusahaan Hanson Brothers Beer Co. Bir yang mereka produksi mengandung 7,5 persen alkohol, lebih tinggi ketimbang bir kebanyakan yang hanya mengandung 5 persen alkohol. Dalam hal ini, Hanson jauh lebih rock n roll ketimbang pabrikan macam Heineken atau Carlsberg.

Sudah 20 tahun berlalu semenjak MMMBop dirilis. Banyak media, terutama di Amerika Serikat, merayakan dua dekade album –lebih tepatnya lagu—itu. Hingga sekarang, tak ada yang benar-benar paham apa arti MMMBop sesungguhnya. Bisa saja itu sekadar gumaman. Atau siapa tahu itu kode pemujaan terhadap Lucifer. Tak ada yang tahu. Para personel Hanson sendiri bahkan selalu menjawab ngalor ngidul berlagak eksistensial ketika ditanya apa arti kalimat tak jelas itu.

Terlepas dari itu semua, perayaan 20 tahun MMMBop menyadarkan beberapa hal. Pertama, kita sudah semakin menua. Zac sekarang sudah berusia 30 tahun. Kedua, kita bisa memaknai ulang lirik lagu “MMMBop”.

Jika musik "MMMBop" terkesan riang dan cheesy, tidak demikian dengan liriknya. Bisa dibilang liriknya sedikit gelap. Secara gamblang Hanson mengatakan bahwa teman dan keluarga adalah yang terpenting. Lirik itu mungkin tidak begitu terasa maknanya ketika kita mendengarnya saat masih remaja. Sebab saat itu hidup kita begitu lempang. Kepusingan masa remaja tak akan beranjak dari uang jajan atau pekerjaan rumah.

Tapi ketika sudah melewati angka 27 --angka keramat yang sepertinya membuat Chairil Anwar menciptakan frasa legendaris, hidup hanya menunda kekalahan-- lirik "MMMBop" terasa menemui pembenarannya. Bahwa orang datang dan pergi di kehidupan kita. Banyak yang berpaling ketika kita mendapat masalah dan sedang meringkuk di posisi paling bawah.

"You have so many relationships in this life, only one or two will last. You go through all the pain and strife, then you turn your back and they're gone so fast."

Mereka yang bertahan adalah orang yang benar-benar perduli. Entah itu teman atau keluarga. Karena itu Hanson bilang, "Hold on the ones who really care. In the end, they'll be the only ones there."

Orang yang merasa ditinggalkan ketika ada masalah, cenderung akan merasa kesepian. Banyak orang pula tak sanggup menerima kenyataan bahwa lingkaran pertemanan akan semakin mengecil seiring bertambahnya umur. Ini tentu bukan masalah sepele. Kesepian memang bisa membunuh. Menurut penelitian Mental Health Foundation pada 2010, mereka yang sering merasa kesepian adalah yang berumur 18 hingga 34 tahun.

Hanson mungkin tidak bermaksud menceramahi siapapun di lagu itu. Namun tidak bisa tidak, frasa hold on the ones who really care itu telak menghantam banyak orang. Semisal klan Gallagher atau keluarga Robinson yang bertengkar bertahun-tahun sampai berulang kali bilang ingin saling bunuh. Dulu sekali mereka pernah saling menguatkan dan mendukung sebelum ketenaran merampas semuanya.

Mereka sepertinya perlu nge-MMMBop.

Baca juga artikel terkait MMMBOP atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Musik
Reporter: Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti