Menuju konten utama

Kenali Penyebab Penyakit TB MDR, Ciri-ciri dan Penanganannya

TB MDR atau Tuberculosis Multi Drug Resistant, disebabkan oleh kuman yang dinamakan Mycobacterium Tuberculosis yang resisten terhadap OAT.

Kenali Penyebab Penyakit TB MDR, Ciri-ciri dan Penanganannya
Tenaga kesehatan menunjukkan hasil rontgen thorax salah satu pasien di RSUD Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/3/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

tirto.id - TB MDR adalah singkatan dari Tuberculosis Multi Drug Resistant. Menurut FKKMK UGM, TB MDR adalah istilah untuk menggambarkan suatu strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat anti tuberkulosis (OAT).

Obat anti tuberkulosis itu adalah isoniazid (INH) dan rifampisin (Rif). Kedua obat ini adalah obat utama yang tadinya sangat efektif membunuh kuman Mycobacterium tuberculosis.

Resistensi terhadap obat ini bisa terjadi dalam frekuensi yang semakin lama dan semakin tinggi.

Resistensi terhadap OAT ini terjadi akibat pengobatan terhadap TB dilakukan tidak secara adekuat atau tidak memadai. Selain itu, faktor kelengahan pasien juga menjadi penyebab utama.

Ketika pasien tidak patuh menjalani pengobatan tuberkulosis, misalnya tidak meminum obat sesuai jadwal, maka ia bisa terkena TB MDR ini.

Penyebab TB MDR

TB MDR menurut RSUD dr. Loekmono Hadi, disebabkan oleh kuman yang dinamakan Mycobacterium Tuberculosis yang resisten terhadap OAT. Seseorang bisa resisten terhadap OAT bila:

1. Tidak menyelesaikan pengobatan dengan baik dan benar

2. Mengonsumsi obat dengan dosis yang kurang tepat

3. Ada kendala terhadap suplai obat

4. Cara mengonsumsi obat tidak tepat

Penularan TB MDR

Penularan TB MDR ini sama seperti penularan penyakit TB Paru, yaitu melalui percikan dahak (droplet) dari seseorang yang terinfeksi TB.

Saat penderita TB batuk atau bersin, maka bila ia tidak menggunakan masker atau tidak menutup mulut, kuman mycobacterium tuberculosis akan tersebar ke udara.

Kemudian, ketika orang di sekitarnya menghirup udara, ia bisa tertular kuman mycobacterium tuberculosis itu.

Gejala TB MDR

Melansir NCCID, TB MDR memiliki gejala yang sama dengan TB yang rentan (tidak resisten) terhadap obat. Beberapa gejalanya di antaranya adalah:

1. Demam

2. Keringat malam

3. Mengalami penurunan berat badan cukup drastis

4. Batuk terus menerus (bila TB mengenai paru)

5. Rasa sakit dan bengkak pada bagian-bagian tubuh yang terkena TB, seperti pada sistem limfatik, sistem saraf (otak, tulang belakang), usus, saluran reproduksi

Penanganan Terhadap TB MDR

Melansir WHO, TB MDR dapat diobati dan disembuhkan dengan menggunakan obat anti tuberkulosis lini kedua.

Namun, pilihan pengobatan dengan obat lini kedua membutuhkan obat-obatan ekstensif yang mahal dan lebih beracun.

Dalam beberapa kasus, resistensi obat yang lebih luas dapat berkembang. TBC akibat bakteri resisten terhadap obat TBC lini kedua, bisa membuat pasien berada dalam kondisi lebih parah karena pilihan pengobatannya menjadi sangat terbatas.

Sesuai dengan pedoman WHO, perlu dilakukan deteksi TB MDR dengan menggunakan konfirmasi bakteriologis TB serta pengujian resistensi obat dengan menggunakan tes molekuler cepat atau metode kultur.

Akan tetapi, sebelum mengobati, ada baiknya penyakit TB ini dicegah terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit TB:

- Saat batuk dan bersin, jangan lupa menutup mulut atau bila dalam kondisi kurang fit, sebaiknya menggunakan masker.

- Jangan meludah sembarangan. Ada baiknya, Anda meludah di wadah yang berisi sabun atau lysol. Sesudah itu, ludah yang sudah dibuang itu harus disingkirkan pada lubang dan sebisa mungkin ditimbun dengan tanah.

- Menjemur alat tidur secara teratur di pagi hari saat matahari bersinar cerah.

- Jangan lupa membiarkan udara bersih dan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari