Menuju konten utama

Kematian Cruyff Motivasi Barca Menangkan El Clasico

Kematian sang legenda Barcelona, Johan Cruyff, memotivasi Andres Iniesta dan kawan-kawan untuk memenangi laga El Clasico kontra Real Madrid yang akan tersaji di Stadion Camp Nou akhir pekan ini. Barcelona akan mempersembahkan kemenangan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda yang telah meletakkan dasar permainan sepak bola modern itu.

Kematian Cruyff Motivasi Barca Menangkan El Clasico
Pendukung klub sepakbola Barcelona mengambil foto selama acara memorial untuk pemain sepakbola Belanda Johan Cruyff di Stadion Camp Nou di Barcelona, Spanyol, Selasa (29/3). Kalimat yang tertulis di baju jersey "Terima kasih Johan". ANTARA FOTO/REUTERS/Albert.

tirto.id - Kematian sang legenda Barcelona, Johan Cruyff, memotivasi Andres Iniesta dan kawan-kawan untuk memenangi laga El Clasico kontra Real Madrid yang akan tersaji di Stadion Camp Nou akhir pekan ini. Barcelona akan mempersembahkan kemenangan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada sang legenda yang telah meletakkan dasar permainan sepak bola modern itu.

“Penghormatan terbaik untuk apa yang ia berikan kepada kami semua, khususnya penggemar Barcelona, juga untuk dunia sepakbola. Bagi kami, dalam sebuah pertandingan spesial, tanpa rasa ragu ini menjadi motivasi ekstra bagi kami untuk mencoba dan memenangkan pertandingan,” kata Iniesta sebagaimana dikutip Skysports, Rabu (30/3/2016).

Di salah satu pertandingan klasik yang paling banyak menarik perhatian penggemar sepak bola sedunia itu, markas tim Catalan akan dipadati oleh 90.000 orang yang tak hanya menonton dan mendukung klub kesayangannya, namun juga akan berpartisipasi dalam pertunjukan mosaik bertema “Gracies Johan” (Terima kasih, Johan). Para pemain pun akan mengenakan baju bertuliskan pesan kenangan untuk sang legenda.

Laga tersebut nantinya juga akan dihadiri oleh para mantan presiden El Barca. Ada juga sesi mengheningkan cipta selama satu menit dan penyiaran video perjalanan karier Cruyff, terutama saat merumput di Barcelona baik sebagai pemain maupun pelatih. Sebagai pemain, ia sukses memenangkan satu gelar liga dan Copa del Rey, sedangkan sebagai pelatih ia mempersembahkan empat gelar La Liga dan trofi Liga Champions.

Tak hanya bersinar di klub, Cruyff juga menjadi bintang di timnas Belanda, terutama di kurun waktu 1970-1974, era yang disebut-sebut masa keemasan pemain kelahiran 25 April 1947 itu. Hingga pada 24 Maret 2016 lalu dunia berduka. Sang legenda yang telah berjuang melawan kanker paru-paru selama lima bulan akhirnya meninggal dunia. (ANT)

Baca juga artikel terkait ANDREAS INIESTA atau tulisan lainnya

Reporter: Akhmad Muawal Hasan