Menuju konten utama

Keluarga Korban Mapala UII Ingin Pelaku Kekerasan Diadili

keluarga almarhum Ilham Nurpadmy Listia Adi (20) berharap aparat kepolisian dapat mengungkap dan menangkap serta mengadili para pelaku kekerasan

Keluarga Korban Mapala UII Ingin Pelaku Kekerasan Diadili
Jumpa Pers tindak lanjut pihak kampus UII terkait kegiatan The Great Camping (TGC) Mapala UNISI UII Yogyakarta, Rabu (25/1). UII masih melakukan penanganan kesehatan terhadap 34 peserta TGC dan di jalur hukum, UII bekerjasama dengan pihak Polres Karanganyar untuk melakukan penyelidikan bersama. [Tirto.ID/Aya]

tirto.id - Pihak keluarga almarhum Ilham Nurpadmy Listia Adi (20) berharap aparat kepolisian dapat mengungkap dan menangkap serta mengadili para pelaku kekerasan yang telah menyebabkan tiga mahasiswa meninggal usai mengikuti kegiatan diksar pecinta alam.

Ilham adalah salah satu dari tiga mahasiswa yang meninggal karena sakit setelah kegiatan pendidikan dasar mahasiswa pecinta alam di Lereng Gunung Lawu 13-20 Januari 2017. Menurut hasil penyelidikan awal kepolisian, penyebab sakit korban dikarenakan ada dugaan kekerasan dalam peristiwa itu.

"Panitia harus bertanggungjawab, karena mereka organisasi resmi di bawah kampus. Harap polisi dapat mengungkap, menangkap dan mengadili para pelaku," kataAyah Ilham, Syafii, setelah upacara pemakaman di pemakaman umum Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Rabu, (25/1/2017) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Syafii, sejak awal pihak keluarga sudah menaruh curiga, karena dari laporan anaknya saat meminta izin mengikuti pendidikan dan latihan dasar tidak diperbolehkan membawa handphone.

"Dari sini kita sebetulnya sudah curiga. Kok tidak diizinkan membawa handphone," terangnya.

Sebelum meninggal diakui Syafii, putranya sempat menelpon dirinya dengan bahasa yang terbata-bata, mengaku merasa kesakitan. Syafii mengatakan almarhum Ilham kemudian mengaku dipukuli dan sudah tidak tahan menahan rasa sakit saat sedang berada di rumah sakit.

"Komunikasi terakhir saya dengan Ilham itu, Senin (23/1) saat dia berada di rumah sakit. Katanya ikuti kegiatan dipukuli dan sudah tidak tahan rasa sakit," ungkapnya.

Setelah mendengar kabar itu, ia langsung berangkat ke Yogyakarta. Namun, sesampai di Yogyakarta ia tidak langsung ke rumah sakit, tetapi langsung menuju Polda DIY untuk melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya.

"Tiba di Yogyakarta saya langsung melapor ke Polda DIY dengan laporan dugaan kekerasan," ujarnya.

Menurutnya, setelah melapor, Polda DIY bersama Polres Karang Anyar proaktif untuk mengungkap kasus ini. Sehingga, pihaknya berharap kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus tersebut.

Selain Ilham, dua mahasiswa UII meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dasar (Diksar) di lereng selatan Gunung Lawu, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Dua mahasiswa tersebut, yakni Muhammad Fadli (19) dari jurusan Teknik Elektro angkatan 2015, dan Syaits Asyam (19) dari Teknik Industri.

Ilham wafat di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Senin (23/1/2017) sekitar pukul 24.00 WIB. Setelah mendapatkan pemeriksaan, diketahui Ilham mengalami luka-luka di tangan, kaki, dan kuku jempol kaki kanan hampir copot. Ilham juga mengalami hematosiasi anemia dan vulnus Laceratum.

Baca juga artikel terkait KORBAN MAPALA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Hukum
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh