tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan profesi guru semakin diminati seiring dengan kesejahteraan guru yang meningkat. Hal itu disampaikan JK saat seminar nasional "Format Pendidikan untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa" di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (4/5/2019).
"Saya membaca bahwa UNY ini tentu 70 persen alumninya menjadi guru. Memang dewasa ini pendidikan keguruan itu makin meningkat sejalan dengan makin naiknya kesejahteraan guru. Di mana-mana universitas negeri atau bekas IKIP itu lebih banyak diminati karena profesi guru makin lebih baik kemajuannya," ujar JK.
Menurut JK, kualitas guru sangat penting untuk kemajuan suatu negara. JK mengatakan, kemajuan dan kemakmuran negara hanya bisa dicapai bila satu bangsa meningkatkan nilai tambah di berbagai bidang, seperti industri, pertanian, jasa dan sebagainya.
Nilai tambah akan meningkat jika suatu bangsa menguasai teknologi. Tanpa teknologi, maka menurut JK, negara tidak mungkin punya nilai tambah yang baik.
"Teknologi di mana pun dasarnya pendidikan, karena itu hari ini kita bicara pendidikan karena pendidikan berbasis masa depan, karena jika tidak berbasis masa depan pendidikan itu sama dengan museum," katanya.
JK mengatakan, apabila berbicara tentang pendidikan pada umumnya, suatu tempat pendidikan atau sekolah sangat dipengaruhi empat hal, pertama gurunya -sejauh mana kualitas dan tingkat pengetahuan guru- sistem atau kurikulum, sarana, dan lingkungan.
Oleh karena itu, menurut JK, UNY sebagai tempat pendidikan guru punya pengaruh penting dalam meningkatkan pendidikan nasional. Kesejahteraan dan kemajuan kualitas guru perlu diperhatikan demi kemajuan bangsa.
"Bagaimana guru atau pendidikan guru punya kualitas yang baik. Dari sisi pemerintah yang memberi kesejahteraan pada guru sudah lebih baik dibandingkan masa lalu. Saya tidak katakan terbaik, tapi sudah lebih baik dibanding masa-masa yang lalu, dengan segala macam tunjangan yang diberikan," kata JK menegaskan.
Peningkatan tunjangan dan kesejahteraan itu lah yang, kata JK, membuat minat terhadap pendidikan keguruan dan profesi guru semakin meningkat.
Ia pun mengutip kata-kata mantan Kaisar Jepang Hirohito yang pernah bertanya, 'apakah masih cukup guru untuk merehabilitasi Jepang'.
"Pertanyaannya bukan industri tapi cukupkah guru untuk merehabilitasi dan memajukan kembali Jepang," ucap JK.
Ia menegaskan, inti daripada kemajuan suatu negara itu adalah pendidikan dan inti dari pendidikan adalah guru, sistem atau kurikulum, sarana, dan budaya lingkungan.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri
