tirto.id - Jadwal imsakiyah hari ini Rabu 12 Mei 2021 untuk Kab. Sijunjung menjadi acuan penting bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Pada bulan suci ini memasuki tanggal 30 Ramadan 1442 H atau hari ke-30 puasa. Dengan mengetahui waktu-waktu utama, termasuk waktu subuh dan maghrib, dapat membuka jalan kelancaran ibadah selama bulan puasa.
Kab. Sijunjung dikenal karena memiliki sejumlah masjid ikonik. Beberapa contohnya antara lain, Masjid NURUL FALLAH, Masjid Al-Ikhlas, dan Masjid AL-FURQON. Masjid-masjid tersebut menjadi pusat kegiatan ibadah umat muslim di Kab. Sijunjung.
Masjid NURUL FALLAH dibangun pada tahun 1984. Daya tampung 50 - 100 jamaah. Masjid ini bisa ditemukan di alamat JORONG SIMAWIK NAGARI SISAWAH Sumpur Kudus.
Sedangkan Masjid Al-Ikhlas dibangun pada tahun 1981. Daya tampung > 200 jamaah. Masjid ini berada di alamat Jorong Pasar Nagari Sijunjung Sijunjung.
Sementara Masjid AL-FURQON dibangun pada tahun 1997. Daya tampung > 200 jamaah. Umat muslim bisa menemukan masjid ini di PERUMNAS SELASAH INDAH JORONG BATANG SALOSAH NAGARI MUARO Sijunjung.
Ada beberapa pilihan menu buka puasa di Kab. Sijunjung. Menu khas dari daerah ini contohnya antara lain; dendeng balado, rendang, randang lokan, dendeng batokok, gulai tunjang.
Untuk mengamalkan salah satu sunah puasa Ramadan yaitu menyegerakan berbuka, umat Islam Kab. Sijunjung dapat memastikan jadwal buka puasa di Kab. Sijunjung dalam tabel berikut:
Hukum Puasa di Bulan Ramadhan
Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan. Di dalamnya kesalahan dan dosa diampuni. Selama 29 atau 30 hari sepanjang bulan tersebut, umat Islam berbondong-bondong untuk mengerjakan banyak amal ibadah.
Dua hal yang terlihat sepele, tetapi menjadi amalan berpuasa adalah mengakhirkan sahur dan mendahulukan berbuka. Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah bersabda, "Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan buka dan menta'khirkan sahur" (H.R. Ahmad).
Rasulullah saw. juga bersabda, "Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya".
Ibn Arabi dalam kitab Futuhat al-Makkiyyah menyebutkan, kegembiraan saat berbuka adalah kegembiraan ruh hewani manusia, sedangkan kegembiraan bertemu Rabb adalah kegembiraan untuk jiwa rasionalnya.
Selama Ramadan, umat Islam juga berkesempatan untuk memperbaiki salatnya, terutama dalam mengerjakan salat pada awal waktu. Adanya sahur mempermudah seorang muslim untuk langsung salat subuh. Adanya berbuka juga dapat membuat seorang muslim tertib dalam salat maghrib.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah saw. bersabda, "amalan yang paling afdal adalah mendirikan salat lima waktu pada awal waktu" (H.R. Tirmidzi).
Salat sendiri adalah tiang agama sekaligus inti semua perkara dalam Islam. Perintah mengerjakan salat 5 waktu didapatkan Rasulullah saw. dalam peristiwa Miraj, ketika beliau dinaikkan dari bumi ke sidratul muntaha, yang menunjukkan betapa mulia kadar ibadah tersebut.
Allah berfirman dalam Surah Hud:114, "Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)."
Doa Buka Puasa
Dengan mengetahui jadwal buka puasa di Kab. Sijunjung, umat Islam akan lebih mudah dalam menjalankan ibadah puasa. Selain itu, adanya keterangan waktu buka akan membuat umat Islam bisa mensegerakan untuk membatalkan puasa. Pada umumnya doa buka puasa yang dibaca umat Islam adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ. Artinya, "Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezeki-Mulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaAllah Ta'ala."
Khasanah Keislaman
Bagi umat muslim di Kab. Sijunjung dapat memperdalam pengetahuan keislaman sepanjang bulan puasa Ramadan 2021. Salah satu contoh khasanah keislaman itu contohnya tentang Kisah Teladan Nabi Yusuf As: Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat .
Sepanjang 29 atau 30 hari puasa Ramadan, umat Islam menahan untuk tidak makan, minum, dan berhubungan suami-istri sejak fajar hingga matahari terbenam.
Lebih dari itu, puasa menjadi ajang seorang muslim berjuang untuk tidak melakukan perbuatan atau ucapan yang mengurangi pahala puasa demi mengharap rida Allah.
Selama belum tiba waktunya berbuka, selama itu pula peperangan menaklukkan hasrat duniawi dilanjutkan.
Contoh kegigihan dalam mengendalikan hasrat duniawi dapat dilihat pula dari kisah Nabi Yusuf. Ketika berada di Mesir, ia tinggal di rumah Potifar. Istri Potifar, Zulaikha tergoda dengan ketampanan Yusuf dan menggodanya.
Bagi Yusuf, yang terpenting adalah menjaga kemurnian diri. Kesetiaan pada Allah tidak akan luntur oleh percikan kenikmatan dunia. Dalam Surah Yusuf: 33, sang nabi berdoa, "Wahai Tuhanku, penjara lebih kusukai daripada memenuhi ajakan mereka"
Penulis: Tim Konten Ramadan
Editor: Tim Konten Ramadan