Menuju konten utama

Hasil Ramp Check, 40 Persen Bus Belum Layak Dipakai Mudik

Dari 3674 bus, masih ada sekirtar 40 persen bus yang belum layak untuk digunakan sebagai transportasi mudik Lebaran tahun ini.

Hasil Ramp Check, 40 Persen Bus Belum Layak Dipakai Mudik
Sejumlah angkutan bus antarkota antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi menunggu penumpang di Terminal Induk Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/5). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan hasil pemeriksaan kendaraan atau ramp check pada moda transportasi bus di Jakarta masih belum memuaskan.

Menurutnya, ada sekitar 3.674 bus yang akan digunakan sebagai transportasi mudik. Dari jumlah tersebut, masih ada sekirtar 40 persen bus yang belum layak untuk digunakan sebagai transportasi mudik. Karena itulah, ia meminta agar bus tersebut diperbaiki sampai H-10 Lebaran.

"Yang belum laik ini akan diperbaiki dicek sampai H-10. Nah, ini besok harus betul-betul laik. Kalau memang enggak laik langsung dicoret, dicabut tidak boleh jalan, tidak boleh berangkat," ungkap Djarot di Terminal Pulo Gebang, Rabu (14/6/2017)

"Jumlahnya 710 yang sudah ramp check karena sebagian sudah melakukan ramp check dalam uji KIR," katanya melanjutkan.

Ia juga mengatakan, Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta akan memberikan peringatan ke Pengusaha Otobus (PO) yang belum memperbaiki kendaraannya dan melakukan ramp check. Sebab, keselamatan para pemudik sangat bergantung pada kelaikan bus yang ditumpangi.

"Termasuk juga dikasih peringatan kepada PO-nya. Karena apa? Karena keselamatan penumpang salah satunya tergantung dari tadi, kelaikan kendaraan.‎ Besok terakhir," ujar Djarot tegas.

Selain kelaikan kendaraan, Pemprov DKI juga akan memastikan kondisi para pengemudi bus. Lantaran itu, kata Djarot, Pemprov juga menurunkan petugas dari Dinas Kesehatan untuk bersiaga dalam persiapan mudik.

"Driver-nya ini harus dicek juga. Makanya ada dinas kesehatan ikut terlibat untuk ngecek kesehatan dari para driver. Untuk perjalanan jarak jauh, itu driver harus ada penggantinya minimal dua orang pengganti."

Ia juga menyampaikan bahwa terdapat 18 posko mudik, baik posko utama maupun posko pembantu, yang tersebar di Jakarta untuk persiapan arus balik mudik.

"Terminal Pulogebang ini adalah salah satu posko utama dari pelayanan arus balik," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyatakan bahwa safety check (pemeriksaan keamanan) pada angkutan mudik Lebaran 2017 dan fasilitas mudik untuk jalur darat kurang memuaskan, terutama untuk angkutan bus.

"Asas transportasi itu safety, security level of service. Berkaitan dengan itu, laut, udara dan kereta api relatif memuaskan. Bus ini yang belum memuaskan," kata Budi Karya di Mabes Polri, Senin (12/6/2017).

Menurutnya, hal itu terjadi karena masih banyak bus yang belum layak dikatakan aman karena belum mendapat stiker layak jalan angkutan mudik. Sebab, kata Budi, stiker tersebut adalah syarat wajib karena sudah melalui check keamanan.

"Karenanya nanti akan kami klasifikasi bus yang belum safety dan belum memiliki name check," katanya.

Budi bahkan mengancam akan menghentikan bus yang tidak memiliki stiker apabila masih tetap nekat beroperasi. "Apabila saat lebaran ada bus yang enggak pakai stiker, akan kami berhentikan," kata dia.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari