Menuju konten utama

Hari Lebah Sedunia 20 Mei 2022: Tema dan Tujuan Peringatannya

Tema Hari Lebah Sedunia 20 Mei 2022, sejarah, dan tujuan peringatan.

Hari Lebah Sedunia 20 Mei 2022: Tema dan Tujuan Peringatannya
Peternak memanen madu dari lebah madu (Apis Cerana) di Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (7/7/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Hari Lebah Sedunia diperingati setiap tanggal 20 Mei. Tujuan penetapan hari Lebah Sedunia adalah memperkuat langkah-langkah yang ditujukan supaya dapat melindungi lebah dan penyerbuk lainnya.

Lebah dan hewan penyerbuk lain secara signifikan akan berkontribusi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pasokan makanan global dan menghilangkan kelaparan di negara-negara berkembang.

Latar belakang penetapan Hari Lebah Sedunia bermula dari adanya fakta bahwa lebah dan penyerbuk lainnya, seperti kupu-kupu, kelelawar, dan kolibri semakin terancam oleh aktivitas manusia.

Laman United Nations menyebutkan bahwa penyerbukan adalah proses mendasar untuk kelangsungan hidup ekosistem kita.

Hampir 90% spesies tanaman berbunga liar dunia bergantung pada penyerbukan hewan, bersama dengan lebih dari 75% tanaman pangan dunia dan 35% lahan pertanian global.

Kita semua bergantung pada penyerbuk. Oleh karena itu, kita perlu memantau penurunan mereka dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

Tema Hari Lebah Sedunia 2022

Tahun 2022 ini Hari Lebah Sedunia diperingati dengan mengusung tema “Bee Engaged: Celebrating the Diversity of Bees and Beekeeping Systems”.

Beekeping system (upaya peternakan lebah) adalah kegiatan yang tersebar luas dan global, dengan jutaan peternak lebah bergantung pada lebah untuk mata pencaharian dan kesejahteraan mereka.

Lebah dan hewan penyerbuk liar lainnya memainkan peran utama dalam menjaga keanekaragaman hayati, antara lain:

-Memastikan kelangsungan hidup dan reproduksi banyak tanaman;

-Mendukung regenerasi hutan;

-Mempromosikan keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim;

-Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian.

Acara Virtual Hari Lebah Sedunia

Tahun ini Hari Lebah Sedunia diperingati dengan penyelenggaraan acara secara virtual. Penyelenggara akan menampilkan pakar dan praktisi lebah dan penyerbuk dari seluruh dunia, dibuka dengan pesan video oleh Direktur Jenderal FAO QU Dongyu.

Dilansir dari laman United Nations, webinar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai beberapa hal, yakni:

-Pentingnya berbagai jenis lebah dan sistem peternakan lebah yang berkelanjutan;

-Ancaman dan tantangan yang mereka hadapi dan kontribusi mereka terhadap mata pencaharian dan sistem pangan.

Webinar tersedia dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Arab, Cina, dan Rusia. Jika Anda ingin ikut serta dalam webinar, segera daftarkan diri melalui tautan ini.

Kontribusi untuk Menjaga Keberlangsungan Hidup Lebah

Menurut laman United Nations, masyarakat secara individu dapat membantu menjaga keberlangsungan hidup lebah dan hewan penyerbuk lain. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat kita tempuh:

-Menanam beragam tanaman asli, yang berbunga pada waktu yang berbeda sepanjang tahun;

-Membeli madu mentah dari petani lokal;

-Membeli produk dari praktik pertanian berkelanjutan;

-Menghindari pestisida, fungisida atau herbisida di kebun kita;

-Melindungi koloni lebah liar bila memungkinkan;

-Mensponsori sarang;

-Membuat air mancur lebah dengan meninggalkan mangkuk air di luar;

-Membantu melestarikan ekosistem hutan;

-Meningkatkan kesadaran di sekitar kita dengan membagikan informasi ini dalam komunitas dan jaringan kita.

Baca juga artikel terkait HARI LEBAH SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dipna Videlia Putsanra