Menuju konten utama

Fakta Seputar Tari Kecak Asal Bali yang Trending di Google Trend

Fakta tari Kecak, tarian khas Pulau Bali yang trending di Google pada 7 Juni 2022.

Fakta Seputar Tari Kecak Asal Bali yang Trending di Google Trend
Sejumlah penari tampil saat pembukaan kembali atraksi wisata Tari Kecak Uluwatu di kawasan Uluwatu, Badung, Bali, Sabtu (31/10/2020). Atraksi wisata tersebut kembali dipentaskan empat kali dalam seminggu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi wisatawan dan seniman setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.

tirto.id - Tari Kecak pada tanggal 7 Juni 2022 kemarin sempat menjadi trending di google trends.

Tari Kecak menjadi salah satu tarian yang terkenal dan banyak dipentaskan di pulau Bali, selain Tari Barong dan Tari Janger. Lantas, apa itu Tari Kecak dan bagaimana asal usulnya?

Apa Itu Tari Kecak?

Tari Kecak ialah pertujukan drama-tarian khas Bali. Tarian ini dimainkan dan didominasi oleh laki-laki. Sekitar 50-60 laki-laki bertelanjang dada dan hanya memakai sarung khas bali duduk bersila dengan sebuah obor di tengah.

Dilansir dari laman Wonderful Indonesia, alih-alih orkestra “gamelan” tradisional yang biasanya mengiringi pertunjukan tradisional Bali lainnya, Kecak hanya diiringi dengan nyanyian paduan suara laki-laki yang mewakili pasukan kera yang terus menerus melantunkan “Cak! Cak! Cak!” atau "Keh-Chak” dalam suara poliritmik selama hampir seluruh pertunjukan.

Iringan suara manusia ini dipimpin oleh seorang solois yang memiliki tugas menunjukkan nada tinggi dan rendah.

Di samping itu, seorang solois Tari Kecak juga berperan sebagai narator. Hasil dari komando solois ini nantinya menghasilkan dinding dramatis yang menjadi dasar aksi drama.

Drama dalam Tari Kecak menceritakan versi pendek epos Ramayana ketika Rama menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Penyerangan Rama ini dibantu oleh seekor monyet putih yang dikenal sebagai Hanoman.

Tari Kecak pertama kali muncul pada kurun 1930an sebagai hasil kerjasama seorang penari Bali, Wayan Limbak dengan pelukis Jerman, Walter Spies yang menciptakan versi pertunjukan Sanghyang dengan memasukkan hikayat Ramayana.

Semenjak itu, Tari Kecak kemudian dipopulerkan oleh Wayan Limbak bersama rombongan penari Bali dari sanggarnya yang melakukan tour keliling dunia.

Selain itu, tour ini merupakan salah satu yang menyebabkan Tari Kecak dikenal oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.

Dilansir dari laman Jalur Rempah, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya berada pada kondisi tidak sadar atau kesurupan.

Mereka melakukan komunikasi dengan Tuhan atau ruh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya pada masyarakat.

Pertunjukan Tari Kecak dapat dilihat pada beberapa tempat di Bali. Namun, salah satu pertunjukan terbaik Tari Kecak dapat dilihat di Pura Uluwatu yang menampilkan tarian ini setiap hari dengan latar belakang pemandangan matahari tenggelam.

Tarian ini juga dapat dilihat di beberapa tempat seperti Tanah Lot, GWK Cultural Park, Pura Dalem Ubud, Panggung Padang Tegal, Batubulan, dan Panggung Umadewi.

Baca juga artikel terkait TARI KECAK atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno