Menuju konten utama

Fakta Menarik Di Balik Layar Kunjungan 9 Hari Raja Salman

Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud selama 9 hari ke Indonesia menjadi fenomena yang menyedot perhatian masyarakat di Tanah Air. Apa saja fakta menarik di balik layar kunjungan ini?

Fakta Menarik Di Balik Layar Kunjungan 9 Hari Raja Salman
Seorang pria melintas di dekat deretan mobil yang akan digunakan rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di kawasan Nusa Dua, Bali, Kamis (2/3). Sekitar 360 mobil mewah berbagai jenis disiapkan untuk digunakan oleh rombongan Raja Salman yang akan berlibur ke Bali pada 4 - 9 Maret. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww/17.

tirto.id - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud selama 9 hari ke Indonesia menjadi fenomena yang menyedot perhatian masyarakat di Tanah Air.

Kemewahan yang menyilaukan termasuk berbagai pengeluaran untuk keperluan Raja Salman dan rombongannya selama berada di Indonesia menjadi bahan bahasan yang seakan tak pernah habis.

Namun, banyak yang tidak menyadari ada berbagai fakta menarik di balik layar kunjungan Raja Arab Saudi ke tujuh itu.

Sejak awal kedatangannya, masyarakat di Indonesia sudah dibuat terpana dengan berbagai perlengkapan yang disiapkan menjelang kedatangan di antaranya terkait diterbangkannya langsung 2 unit tangga motorik atau escalator, dan 4 unit mobil mewah Mercedes-Benz S600 Maybach Guard anti-peluru.

Bahkan beberapa menit sebelum kedatangannya, sebuah pesawat tim pendahulu mendarat dengan hanya diisi oleh 18 awak.

Selama berada Indonesia yakni di Jakarta dan Bali, pemimpin Wangsa Saud itu dijamu dengan makanan kualitas terbaik yang diolah oleh 150 juru masak yang sudah diseleksi ketat.

Para juru masak tersebut bekerja selama 24 jam dan dibagi dalam tiga shift. Mereka merupakan tim kolaborasi antara juru masak Indonesia dengan juru masak kerajaan Arab Saudi.

Maka di bawah koordinasi PT Aerofood Indonesia para juru masak ini mengolah bahan mentah yang didatangkan langsung dari Arab Saudi dikombinasikan bahan lokal yang difasilitasi oleh "inflight kitchen" Aerofood ACS Jakarta dan Denpasar.

Direktur Utama PT Aerofood Bambang Sujatmiko dalam keterangannya kepada wartawan sempat menyebutkan bahwa menu makanan yang disajikan untuk Raja Salman dan delegasinya terbilang sangat variatif.

"Untuk makanan pembuka seperti hummus, canap, caviar, berbagai roti pilihan, dilanjutkan dengan makanan utama dari beras untuk nasi basmati, beraneka daging seperti daging sapi, daging kalkun, daging kambing, daging ayam dan aneka seafood salah satunya lobster terbaik," katanya, seperti diberitakan Antara.

Bambang menambahkan, juru masak yang diterjunkan dalam misi khusus tersebut di antaranya adalah staf operasional yang berlisensi khusus sebagai pengantar makanan.

"Dari tujuh penerbangan dari Jakarta-Denpasar-Jeddah diperkirakan total produksi mencapai 2500 porsi makanan," katanya.

Mobil Mewah Raja Salman dan Rombongan

Tercatat saat berlibur di Bali nanti pada 4-9 Maret 2017, Raja Salman beserta rombongan sudah menyewa mobil mewah sebanyak 360 unit dengan 40 unit yang dicadangkan untuk stand by.

Mobil mewah yang disewa tersebut di antaranya berjenis Toyota Alpard dan Mercedes-Benz.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yuniartha Putra pun sudah mengkonfirmasi perihal penyewaan ratusan unit kendaraan tersebut.

"Bukan cuma mobil mewah tapi juga 20 bus dan 45 truk," katanya.

Bus dan truk tersebut digunakan untuk mengangkut barang-barang Raja Salman beserta menteri dan pangerannya yang turut dalam rombongan.

Hal lain yang tak luput diperhatikan sebagai fakta menarik di balik layar kunjungan Raja Salman yakni sisi pengeluaran selama sembilan hari di Indonesia.

Dengan jumlah rombongan sekitar 1500 orang, Raja Salman yang membawa serta 25 pangeran dan para menterinya itu diperkirakan menghabiskan dana besar khususnya dalam agenda liburannya di Bali.

Oleh karena itulah, kunjungannya ke Indonesia diharapkan berdampak langsung sekaligus menyentuh para pelaku usaha wisata.

Ratusan Kamar Disewa Rombongan Raja Salman

Jumlah kamar yang disewa juga menjadi fakta menarik yang perlu dicermati. Dengan rombongan yang begitu banyak maka sudah hampir bisa dipastikan, rombongan Raja Salman memerlukan kamar hotel untuk disewa.

Ketua Umum Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Asnawi Bahar menyatakan, secara ekonomi kunjungan Raja Salman memberikan dampak langsung pada industri pariwisata.

Ia menilai sebelum kedatangannya saja, Raja Salman sudah banyak membelanjakan dananya untuk persiapan dalam jumlah besar.

"Tiga hotel berbintang lima di Kuningan, Jakarta, telah dibooking. Jumlah kamarnya 800 lebih," katanya.

Pemesanan kamar hotel kelas tertinggi itu dengan jumlah ratusan di ibukota rate-nya diasumsikan menembus Rp16 miliar per hari.

"Jika dibuat rata-rata kasar tarif menginap per malamnya Rp20 juta per malam. Kamar yang disewa 800. Hasilnya dikalikan tiga hari, sudah Rp48 miliar hanya untuk sewa kamar hotel. Belum termasuk penggunaan fasilitas lain di hotel," ungkap Asnawi.

Jumlah itu belum termasuk biaya sewa mobil yang jika diasumsikan Rp20 juta per hari per unit untuk sebanyak 400 mobil mewah maka angka pengeluaran mencapai Rp8 miliar per hari.

Sementara, estimasi catering untuk delegasi diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 miliar selama tiga hari mereka tinggal di Jakarta.

Fakta menarik yang juga menyita perhatian yakni kalimat God Bless You di pesawat jumbo jet berjenis Boeing 747SP yang berdekatan dengan pintu pesawat dan juga dilengkapi dengan aksara Arab.

Di sisi lain untuk transportasi udara, Raja Salman juga tercatat menyewa 29 pesawat untuk mengangkut kargo serta para Pangeran dan Menteri dalam kunjungan ke Indonesia.

Segala sesuatu dengan porsi besar dari hasil kunjungan Raja Salman sejatinya harus dimaknai lebih dalam bahwa optimalisasi rencana kerja sama kedua negara yang harus segera direalisasikan.

Kunjungan Raja Salman juga diharapkan bukan sekadar parade pamer kemewahan namun memberikan dampak bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri