Menuju konten utama

Demo Cantrang: Nelayan Temui Perwakilan Istana

Demo cantrang dilakukan nelayan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan perwakilan ANNI dengan Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo pada Senin (15/1/2018).

Demo Cantrang: Nelayan Temui Perwakilan Istana
Ratusan Nelayan dari berbagai daerah yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANI) menggelar unjuk rasa di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

tirto.id - Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) masih bertahan menggelar demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/1/2018) siang.

Berdasarkan pantauan Tirto, mereka masih melakukan demonstrasi dan menunggu hasil pertemuan perwakilan ANNI dengan pihak Istana Merdeka. Perwakilan demonstran dikabarkan akan diterima langsung Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

Para nelayan menggelar aksi menuntut Pemerintah melegalkan kembali penggunaan cantrang dan payang oleh nelayan. Koordinator Umum ANNI Riyono berkata, larangan penggunaan cantrang harus dicabut karena bertentangan dengan Instruksi Presiden Nomor 7/2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

"Perkiraan kami kurang lebih hampir 5.000 sampai 6.000 kapal yang nanti bisa mangkrak (karena larangan penggunaan cantrang dan payang)," ujar Riyono kepada wartawan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta.

Demonstrasi dilakukan para nelayan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan perwakilan ANNI dengan Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo, Senin (15/1/2018). Dalam pertemuan itu, para nelayan mengklaim sudah ada kesepakatan ihwal penggunaan cantrang dan payang kedepannya.

Pertemuan perwakilan ANNI dengan Jokowi dan beberapa Menteri hari ini disebut-sebut akan membahas finalisasi aturan penggunaan cantrang serta payang. Namun, belum diketahui siapa saja Menteri yang akan ikut menghadiri pertemuan dengan para nelayan.

"Kalau di situ ada Bu Menteri (Susi) menurut saya akan lebih bagus karena selama ini kita maunya win-win solution gitu. Apa yang dimaui Ibu Menteri, teman nelayan, saya kira akan ada titik temu," katanya.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), cantrang adalah "alat penangkapan ikan yang bersifat aktif dengan pengoperasian menyentuh dasar perairan

Riyono berkata, penggunaan cantrang sebenarnya tidak sesuai dengan definisi resmi Kemenkominfo. Menurutnya, alat tangkap ikan itu hanya digunakan di kolong air tanpa menyentuh dasar laut.

"Kalau di dasar air itu adalah trol, itu diseret. Begitu alat dasarnya turun sampai dasar, dia tarik kanan kiri semuanya kena. Cantrang bekerja di kolong air, begitu diturunkan langsung ditarik ke atas tidak diseret," tuturnya.

Baca juga artikel terkait CANTRANG atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora