tirto.id - Apakah Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda pernah terjebak atau sedang menjalani relasi dengan pasangan yang manipulatif?
Manipulasi psikologis sering mengacu pada kata-kata, kelalaian, dan tindakan yang mencoba untuk mengontrol bagaimana orang lain merasa, berpikir, dan berperilaku.
Dilansir dari laman Psych Central, hal ini dapat mempengaruhi perspektif mereka tentang diri mereka sendiri, hubungan, dan dunia secara umum.
Manipulasi yang terus-menerus dalam hubungan dapat memengaruhi harga diri Anda dan dapat menyebabkan Anda mengalami gejala kecemasan atau depresi.
Sebenarnya, manipulasi bisa terjadi dalam hubungan apapun, baik itu hubungan keluarga, hubungan romantis, bahkan dalam persahabatan dan hubungan yang berkaitan dengan pekerjaan. Manipulasi juga dapat terjadi dalam skala besar melalui liputan media, iklan, atau kampanye politik.
Dilansir dari laman Very Well Mind, orang yang memanipulasi menggunakan distorsi mental dan eksploitasi emosional untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain. Niat mereka adalah untuk memiliki kekuasaan dan kendali atas orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Seseorang yang memanipulasi Anda biasanya tahu apa kelemahan Anda dan akan menggunakannya untuk melawan serta mengandalikan Anda.
Biasanya, jika orang yang melakukan manipulasi mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Anda, maka manipulasi akan terus berlanjut sampai Anda sadar dan memutuskan untuk menghentikannya.
Namun, ini bisa menjadi tantangan dan Anda didorong untuk mencari dukungan selama proses ini, terutama jika Anda berinteraksi dengan orang yang manipulatif kronis.
Sering kali, mengenali manipulasi dalam hubungan bukanlah hal yang mudah karena mungkin awalnya tidak kentara. Seiring waktu, perilaku manipulatif dalam hubungan dapat menjadi dinamika sehari-hari dengan pasangan Anda.
Tanda Anda menjalani relasi dengan pasangan yang manipulatif
Jika seseorang terus-menerus membuat Anda merasa terkuras secara emosional, cemas, takut, atau ragu akan kebutuhan, pikiran, dan perasaan Anda sendiri, Anda mungkin berurusan dengan manipulasi emosional. Ikuti insting Anda ketika mengenali apa yang terjadi sambil juga mencari tanda-tanda manipulasi dalam suatu hubungan, di antaranya,
1. Love bombing
Dilansir dari laman Up Journey, love bombing mungkin adalah tanda manipulatif pertama. Ini adalah saat pasangan Anda mendorong hubungan dan memainkan emosi Anda dengan sangat cepat untuk menjadi hubungan yang serius. Namun, kemudian seiring berjalannya waktu, love bombing hilang dan Anda melakukan semua sendiri dalam hubungan tersebut.
2. Bohong
Kebohongan kecil dan penyembunyian informasi adalah tanda bahwa Anda bersama pasangan yang mungkin manipulatif. Jika pasangan Anda tidak memperkenalkan Anda kepada teman dan keluarganya dalam jangka waktu yang lama, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda satu-satunya orang dalam hubungan tersebut.
3. Kurangnya komitmen
Ketika pasangan Anda kurang memiliki komitmen atau tidak ingin memberi Anda kejelasan tentang arah dan kedalaman hubungan, orang ini kemungkinan besar sedang memanipulasi Anda.
4. Anda selalu salah dan terkontrol
Jika Anda selalu dibuat merasa salah atau Anda merasa seperti terlalu dikendalikan, ini adalah tanda yang sangat jelas bahwa Anda sedang atau berada dalam hubungan manipulatif.
Cara lepas dari pasangan yang manipulatif
Lantas bagaimana cara keluar atau lepas dari pasangan yang manipulatif?
Dilansir dari laman Siap Nikah milik BKKBN, berikut beberapa cara untuk keluar dan lepas dari pasangan yang manipulatif.
1. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri
Anda jangan merasa bertanggung jawab atau merasa sedih tentang perilaku pasangan Anda yang manipulatif. Dia tahu tindakannya merugikan Anda dan bisa jadi ia memang sengaja mencoba membuat Anda merasa tidak berharga. Kendalikan perasaan Anda dan bacalah buku-buku self-help tentang cara menangani situasi tersebut.
2. Buatlah batasan
Saat memulai hubungan, cobalah menjelaskan kepada pasangan tentang apa yang Anda harapkan darinya dan apa yang menjadi kebutuhan Anda.
Jangan menunggu sampai hubungan berjalan terlalu jauh untuk memperingatkannya tentang perilaku pasaangan yang tidak dapat Anda terima.
Jika perlu, beri tahu pasangan bahwa Anda tidak mendapatkan apa yang Anda butuhkan darinya secara fisik, emosional, mental, atau spiritual.
3. Bersikap kritis
Ketika pasangan Anda meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan, ajukan pertanyaan kepadanya. Cari tahu mengapa dia ingin Anda mengikuti keinginan dan kemauannya.
4. Berani berkata tidak
Hanya dengan mengatakan tidak secara tegas mungkin akan bisa menyelamatkan Anda dari perlakukan tidak menyenangkan dan perkataan tidak mungkin juga adalah salah satu cara untuk membela diri sendiri.
Cara ini juga membuat pasangan Anda tahu bahwa Anda tidak senang dengan apa yang dia minta. Meski lah ini tidaklah mudah tapi Anda harus tegas tanpa rasa bersalah saat berhadapan dengan seorang manipulator.
5. Jangan terlalu mudah untuk memaafkan perilaku yang di luar batas
Saat pacar Anda melakukan perilaku manipulatif, jangan abaikan perasaan Anda dan jangan terlalu mudah untuk memaafkan perlakuannya.
Bertindaklah segera setelah itu terjadi dan hadapi dia. Hadapilah dan jangan menunggu sampai nanti. Menahan diri akan memberinya kesempatan untuk bermain dengan emosi Anda nanti.
6. Kenali penyakit mental
Manipulator biasanya memiliki masalah emosional yang jauh lebih dalam, dan Anda mungkin tidak menyadari masalah psikologis yang tersembunyi. Jika Anda yakin pasangan Anda memiliki masalah mental, sarankan agar dia mendapatkan perawatan ke psikolog ataupun psikiater.
Berurusan dengan pasangan yang manipulatif sering kali akan membuat Anda merasa frustasi. Bahkan jika dibiarkan terus-menerus, maka dia bisa saja melakukan pelecehan baik secara fisik amupun emosional.
Editor: Iswara N Raditya