Menuju konten utama

Cina Ingatkan Negara Anggota G7 untuk Bersikap Netral

Pemerintah Cina mendesak para menteri luar negeri sejumlah negara ekonomi besar yang tergabung dalam Kelompok Tujuh Negara (G7) untuk tidak memihak dalam isu yang melibatkan perselisihan teritorial di Laut Cina Selatan dan Timur.

Cina Ingatkan Negara Anggota G7 untuk Bersikap Netral
menteri luar negeri amerika serikat john kerry (tengah kiri) meletakkan lengannya ke menteri luar negeri jepang fumio kishida (tengah kanan) setelah mereka dan rekan menteri luar negeri g7 meletakkan rangkaian bunga di tugu peringatan di hiroshima peace memorial park and museum di hiroshima, jepang, senin (11/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernts

tirto.id - Pemerintah Cina mendesak para menteri luar negeri sejumlah negara ekonomi besar yang tergabung dalam Kelompok Tujuh Negara (G7) untuk tidak memihak dalam isu yang melibatkan perselisihan teritorial di Laut Cina Selatan dan Timur.

"Kami mendesak para negara anggota G7 untuk menghormati komitmen mereka untuk tidak memihak satu pihak dalam isu yang melibatkan perselisihan teritorial," kata Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, seperti dikutip kantor berita Antara, Selasa, (12/4/2016).

Pernyataan itu dikeluarkan Wang Yi terkait komentar para menteri negara anggota G7 tersebut yang mengatakan bahwa mereka menentang "segala paksaan atau langkah unilateral provokatif yang mengintimidasi, yang dapat mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan" di Laut Cina Selatan dan Timur, usai pertemuan G7 di Jepang.

Wang Yi mengatakan, G7 seharusnya fokus pada ekonomi global dan kerja sama melawan penyebab lemahnya pertumbuhan ekonomi daripada meningkatkan perselisihan dan memicu permasalahan.

"Kami mendesak para negara anggota G7 untuk menghormati secara penuh segala usaha yang dilakukan oleh negara-negara yang ada di wilayah terkait, berhenti mengeluarkan komentar dan melakukan langkah yang tidak bertanggungjawab, dan benar-benar berperan aktif dan konstruktif dalam kestabilan dan perdamaian regional," Wang Yi menambahkan.

Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan yang diduga mengandung banyak cadangan minyak dan gas bumi, dan mereka membangun sejumlah pulau di formasi karang yang ada untuk meningkatkan kekuatan klaim mereka.

Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim wilayah perairan yang sama, yang dilewati oleh kapal-kapal perdagangan dunia senilai $5 triliun tiap tahunnya.

Cina juga memiliki perselisihan dengan Jepang terkait kepemilikan sekelompok pulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur.

“Cina memiliki segala hak untuk mendirikan bangunan di Kepulauan Spratly dan tidak memiliki permasalahan dengan kebebasan bernavigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan dan Timur,” pernyatan dari Kementerian Luar Negeri Cina.

Cina berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan yang ada melalui jalan dialog dengan negara-negara yang terlibat secara langsung melalui hukum internasional dan dengan dasar penghormatan kepada fakta-fakta bersejarah, untuk mempertahankan perdamaian dan kestabilan saat melindungi kedaulatannya, Wang Yi mengatakan. (ANT)

Baca juga artikel terkait G7 atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora