Menuju konten utama

Bulog Impor Daging Kerbau dari India Jelang Natal dan Tahun Baru

Daging kerbau impor dari India akan dilepas ke pasaran dengan harga Rp80 ribu per kilogram.

Bulog Impor Daging Kerbau dari India Jelang Natal dan Tahun Baru
(Ilustrasi) Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Impres Lhokseumawe, Aceh, Senin (15/5/2017). ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Direktur Komersial Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyatakan peningkatan kebutuhan daging menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 diantisipasi dengan impor. Menurut dia impor daging kerbau didatangkan dari India.

Tri mencatat impor itu saat ini membantu penyediaan stok 16 ribu ton daging dalam bentuk beku. Daging itu akan dilepas ke pasar dengan harga jual Rp80 ribu per kilogramnya.

“Sekitar 5 ribuan (ton) lagi masuk kalau enggak salah. Sampai akhir Desember terus masuk secara bertahap,” kata Tri kepada Tirto, pada Kamis (14/12/2017).

Menurut Tri, menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, memang masih ada stok komoditas pangan yang kondisinya mengkhawatirkan. Ia mencontohkan stok bawang merah masih minim sebab kini belum memasuki masa panen.

"Bawang merah kita hanya ambil sedikit. Beli jual, karena kita kan belum panen. Di gudang Bulog bawang merah enggak ada," kata Tri.

Sementara produksi beras juga masih rendah di tingkat petani dalam negeri. Tri mengatakan musim panen baru akan terjadi pada Januari. Akibatnya, penyerapan Bulog terhadap padi di tingkat petani kini volumenya kecil-kecil. Rata-rata serapan hanya sekitar 1000 ton per hari, yang datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, serta Lampung.

“Kami sedang mencari daerah mana saja yang ada panen. Kami lakukan penyerapan di wilayah-wilayah yang ada panen, tapi kecil-kecil semua karena rata-rata di Januari baru pada panen,” ujarnya.

Meskipun demikian, Tri mengklaim stok beras di gudang Bulog masih cukup untuk mengamankan kebutuhan beras di masa liburan Natal dan Tahun Baru, yakni mencapai 1 juta ton lebih.

Adapun untuk komoditas gula dan minyak, menurut Tri, jumlah stoknya masih memadai. “Gula 400 ribu ton yang lebih dari cukup, dan minyak goreng hampir 2 juta liter. Cukup untuk empat bulan ke depan.”

Pada hari ini, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Perum Bulog dan Kepolisian memulai operasi pasar untuk mengamankan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok pangan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Rencananya operasi pasar itu akan berlangsung dari 14-21 Desember 2017 di 198 titik pemukiman padat di seluruh Indonesia. Hari pertama ini ada tiga komoditas yang dipasok, yaitu beras, gula, dan minyak goreng.

Di Jakarta, distribusi dilakukan dengan mengerahkan 13 armada truk kepolisian untuk 11 titik sasaran. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso menyebutkan masing-masing truk tersebut membawa 3 ton beras medium, 1.200 kg gula, dan 240 liter minyak goreng.

Baca juga artikel terkait IMPOR DAGING atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom