Masuk tirto.id
tirto.id - Soeharto adalah salah satu nama yang akan ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada Hari Pahlawan, Senin, 10 November 2025. Setelah melewati berbagai pro dan kontra, pengusulannya sekarang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar.
Sebelumnya, proses mengusulkan mantan presiden kedua Indonesia ini sudah dilakukan beberapa kali. Bahkan, usulan baru-baru ini menimbulkan sejumlah penolakan melalui demo pada 6 November 2025.
Pihak yang menolak pengusulan Soeharto pahlawan nasional rata-rata karena tidak bisa melupakan tindakannya pada masa lalu. Berbagai hal yang telah dilakukan mantan presiden ini diklaim belum terlupakan sebagai luka sejarah.
Kendati demikian, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengabarkan bahwa Presiden ke-2 RI Soeharto sekarang sudah memenuhi syarat. Dengan begitu, ia akan memperoleh gelarnya sebagai pahlawan nasional.
Apakah Soeharto Pahlawan Nasional Ditetapkan Hari Ini?
Presiden Prabowo Subianto akan memublikasikan beberapa nama tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional pada hari ini, Senin (10/11), di Istana Negara, Jakarta. Penetapan tersebut bertepatan dengan peringatan nasional Hari Pahlawan.
Menurut Mensos Syaifullah Yusuf, pengumuman ini telah melewati berbagai macam proses dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Proses berjenjang ini dimulai penyampaiannya dari tingkatan kabupaten, provinsi hingga akhirnya ke Kementerian Sosial (Kemensos).
Dewan Gelar menerima usulan tersebut dan melaporkannya kepada presiden. Perihal ini, ia menuturkan jumlahnya sebanyak 40 usulan dan 9 usulan tokoh lain (yang belum ditetapkan karena alasan tertentu).
Soeharto merupakan salah satu nama yang diusulkan dan akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional RI. Selain itu, ada pula Presiden Gus Dur, aktivis bernama Marsinah, Kiai Bisri Syansuri, dan lain-lain.
Sehubungan dengan itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menuturkan bahwa hari ini akan diumumkan 10 nama pahlawan nasional. Menurutnya, setiap tokoh yang diberikan gelar ini memiliki jasa yang berharga bagi negara dan bangsa.
Kontroversi mengenai penganugerahan Soeharto sebagai pahlawan nasional masih menjadi sorotan hingga kini. Sebelumnya, Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) mengadakan demo pada 6 November 2025.
Menurut Bivitri Susanti, seorang Pakar Hukum Tata Negara, pemberian gelar sempat terhalang sebelumnya karena Soeharto bertentangan dengan Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998.
Ketetapan ini juga dipakai oleh Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, untuk menyuarakan penolakannya. Menurut Usman, hal ini seakan-akan memberikan normalisasi terhadap berbagai pelanggaran yang pernah terjadi.
Kendati demikian, ada pula berbagai pihak yang menyetujui penganugerahan. Salah satunya adalah Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menyebutkan bahwa Soeharto pantas.
"Dalam pandangan Partai Golkar, bapak Presiden RI-2 Bapak Soeharto sangat layak diberikan penghargaan (pahlawan) nasional," ujar Bahlil pasca acara peresmian Lapangan Padel dan Pickleball di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (9/11).
Kabar serta berita terbaru mengenai Hari Pahlawan dan pelantikan pahlawan nasional dapat dilihat melalui tautan berikut ini.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif
