Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Bank Dunia Ingatkan RI Harus Punya Strategi Landaikan Kurva Utang

Bank Dunia menyatakan pemerintah Indonesia perlu membuat langkah yang jelas bagaimana menjaga kondisi fiskal ini karena nantinya bakal berpengaruh pada kepercayaan pasar.

Bank Dunia Ingatkan RI Harus Punya Strategi Landaikan Kurva Utang
Ilustrasi Bank Dunia. foto/istockphoto

tirto.id - Bank Dunia mengingatkan Indonesia agar benar-benar menyiapkan langkah untuk menekan laju peningkatan utang lantaran porsi utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia semakin membengkak akibat pandemi Corona atau COVID-19.

Bank Dunia menyatakan pemerintah perlu membuat langkah yang jelas bagaimana menjaga kondisi fiskal ini karena nantinya bakal berpengaruh pada kepercayaan pasar.

“Juga penting agar strategi fiskal yang baik melandasi kebijakan-kebijakan luar biasa yang perlu diambil untuk meningkatkan kembali pendapatan pada tingkat 2018 untuk melandaikan kurva utang (flatten the debt curve),” ucap Senior Economist Macroeconomics, Trade, and Investment Ralph Van Doorn dalam diskusi virtual, Selasa (2/6/2020).

Bank Dunia katanya mencatat sebelum COVID-19 menerpa, kondisi utang Indonesia diperkirakan akan mencapai 30 persen dari PDB-nya. Lalu kondisi utang ini memburuk saat pemerintah melebarkan defisit APBN menjadi 5,1 persen dari PDB sehingga berakibat posisi utang menjadi 37 persen dari PDB.

Masalahnya, belakangan pemerintah melebarkan lagi defisit APBN 2020 menjadi 6,27 persen dari PDB. Imbasnya porsi utang diperkirakan semakin memburuk menjadi 40 persen dari PDB.

“Dukungan untuk Indonesia agar mempertahankan kepercayaan pasar yang telah diperjuangkannya, kami merekomendasikan kepada pemerintah agar membuat jalur kredibel bagi perekonomian ketika penetapan-penetapan luar biasa ini telah dilonggarkan,” ucap Ralph.

Peringatan serupa sudah pernah disampaikan Ralph dalam diskusi virtual Bank Dunia 20 Mei 2020 lalu.

Waktu itu ia mengingatkan kepercayaan pasar cukup sulit dibangun dan membutuhkan waktu yang lama. Di sisi lain, kehilangan kepercayaan pasar dapat dengan mudah terjadi apalagi di tengah banyaknya agensi atau pemeringkat utang mulai menunjukan tanda-tanda yang mengkhawatirkan.

Baca juga artikel terkait UTANG atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz