Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengenalkan Disiplin pada Anak Sejak Usia Dini

Disiplin sudah bisa diajarkan pada anak sejak usia dini, lantas bagaimana caranya?

Bagaimana Cara Mengenalkan Disiplin pada Anak Sejak Usia Dini
Ilustrasi ayah mengajarkan kedisiplinan pada anak. foto/Istockphoto

tirto.id - Disiplin adalah praktik melatih diri untuk mematuhi peraturan atau perilaku tertentu. Saat seseorang terbiasa disiplin, dia akan bisa menempatkan diri untuk bersikap dengan benar.

Sebab, dia memahami ketika tidak mematuhi aturan atau berperilaku yang tidak benar maka akan mendapatkan konsekuensi.

Dalam tataran aturan tertulis, adanya hukuman kerap kali menjadi pilihan untuk memaksa seseorang bersikap disiplin. Namun, untuk aturan tidak tertulis seperti norma hingga aturan di rumah, seseorang perlu dipahamkan tentang yang baik atau buruk, dan yang benar atau salah. Melatih disiplin paling baik sudah diterapkan sejak dini atau masih anak-anak.

Pembiasaan disiplin dari usia dini, membantu mereka untuk terbiasa. Seiring beranjak besar, anak telah menjadikan pembiasaan untuk disiplin sebagai kebiasaan yang dikerjakan secara sukarela. Mereka tidak perlu dipaksa lagi agar mau disiplin.

Mengutip laman Ayo Berbagi Kemdikbud, tujuan akhir dari disiplin adalah menjadikan seseorang memahami perilaku mereka sendiri, mengambil inisiatif, bertanggung jawab atas pilihannya, dan menghargai diri sendiri serta orang lain. Ketika kedisiplinan dibina sejak dini, maka mereka akan terbiasa untuk memahami konsekuensi atas pilihan tindakan atau perilaku yang akan diambilnya.

Cara mengenalkan disiplin pada anak

Mengenalkan disiplin pada anak tidak sama perlakuannya seperti pada orang dewasa. Anak perlu diajak untuk melakukannya secara sukarela. Fokus pengenalan ini yaitu memahamkan pentingnya disiplin tapi dengan cara yang menyenangkan.

Situs Healthy Children menyampaikan, American Academy of Pediatrics (AAP) telah merilis beberapa cara untuk membantu anak-anak mempelajari perilaku yang diterima orang-orang sekitarnya, seiring pertumbuhan mereka menuju dewasa. Berikut cara mengenalkan disiplin yang dapat diterapkan:

1. Tunjukkan dan beritahu.

Ajari anak tentang hal benar dan salah dengan kata-kata dan tindakan perlahan. Contohkan perilaku yang ingin dipraktikkan secara benar kepada anak-anak.

Infografik SC Mengajarkan Anak Disiplin

Infografik SC Mengajarkan Anak Disiplin. tirto.id/Tino

2. Tetapkan batasan.

Berlakukan aturan yang jelas pada anak-anak terhadap suatu hal, lalu jalankan secara konsisten. Namun, pastikan pula aturan tersebut bisa dipahami dan dilakukan oleh anak.

3. Sampaikan tentang konsekuensi.

Agar anak belajar disiplin, perlu dikenalkan dengan konsekuensi jika melakukan suatu hal. Misalnya jika anak tidak merapikan mainannya selama dua hari, maka konsekuensinya akan disita selama satu pekan.

4. Berikan kesempatan anak untuk berpendapat.

Biarkan anak saat ingin menyampaikan semua cerita yang akan dibaginya. Dari situ, orang tua bisa menemukan pintu masuk untuk membantu memecahkan masalah yang dialami anak terkait perilaku kurang baik. Membantu kesulitan mereka lebih baik dibanding hanya memberikan konsekuensi atas perilaku yang dianggap salah.

5. Berikan perhatian.

Perbuatan yang memiliki efek kuat untuk menanamkan sikap disiplin pada anak yaitu meluangkan waktu untuk memperhatikan mereka. Setiap anak membutuhkan perhatian orang tuanya untuk berhasil melakukan perbuatan ini-itu secara benar yang saat ini belum dikuasainya

6. Berikan pujian.

Anak perlu diberi apresiasi saat melakukan hal-hal positif. Pujian di tempat dan waktu yang tepat akan mendorong anak menjadikan sikap disiplin sebagai sebuah kebutuhan.

7. Kadang membiarkan anak melakukan perilaku buruknya di waktu yang tepat adalah guru yang baik.

Misalnya, saat anak secara terus menerus menjatuhkan makanannya di depan ibunya, maka jatah kue sisa akan ditahan sementara. Dengan demikian, anak segera belajar bahwa menjatuhkan kue adalah perilaku tidak baik yang mendatangkan konsekuensi dan merugikan dirinya.

8. Hadapkan anak dengan masalah.

Semakin sering anak diberikan kesempatan menangani masalah-masalahnya sendiri, dia akan mampu menata dirinya untuk berperilaku lebih baik di waktu mendatang.

9. Arahkan anak saat berperilaku buruk.

Perilaku buruk anak tetap harus diingatkan. Kadang hal itu dilakukan karena memang belum paham kesalahannya.

10. Tetapkan batas waktu.

Pemberian batas waktu terhadap suatu tindakan, dapat mengajak anak berlatih disipin. Contohnya bangun pagi harus kurang dari pukul 5 pagi, atau main sore hari harus sudah selesai sebelum pukul 4 sore.

Baca juga artikel terkait PARENTING atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari