Menuju konten utama

APD Lokal Melimpah, Mendag Agus Masih Pikir-Pikir Buka Ekspor

Mendag mengaku sudah mendapatkan masukan untuk membuka keran ekspor APD.

APD Lokal Melimpah, Mendag Agus Masih Pikir-Pikir Buka Ekspor
Petugas memperlihatkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) Medis yang diserahkan Satgas BUMN Peduli Penanganan COVID-19 Riau kepada Pemerintah Provinsi Riau di Posko Gugus Tugas Penangan COVID-19 Riau, di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/4/2020). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz

tirto.id - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan belum dapat memberi kepastian kapan pelaku usaha dapat mulai melakukan ekspor alat kesehatan seperti Alat Pelindung Diri (APD) hingga masker. Agus mengaku masih akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.

“Kami akan koordinasi dengan kementerian lain dalam hal kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri diprioritaskan baru bisa diekspor,” ucap Agus dalam diskusi virtual bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Selasa (9/6/2020).

Agus mengaku sudah mendapatkan masukan dari produsen APD untuk membuka keran ekspor. Ia menegaskan, saat ini kebijakan pembatasan ekspor APD sedang dievaluasi. Ia mengaku sudah ada kesepakatan dengan beberapa negara untuk membagi 50-50 terkait kebutuhan dalam negeri dan berapa banyak alkes yang mau diekspor.

“Kami sudah buat aturannya dengan kerja sama Kemenkeu melalui Bea Cukai,” ucap Agus.

Adapun Agus pernah menerbitkan larangan ekspor bagi produk alkes seperti masker dan APD pada Maret 2020. Aturan ini berlaku hingga 30 Juni 2020 mendatang.

Sementara itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang justru meminta agar keran ekspor segera dibuka. Menurut Agus Indonesia saat ini kelebihan produksi APD.

Data Kemenperin dan Kemenkes menunjukkan ada proyeksi surplus produksi sampai dengan Desember 2020 sebesar 1,96 miliar potong untuk masker bedah, 377,7 juta potong masker kain, 13,2 juta potong pakaian bedah (gown/surgical gown), dan 356,6 juta potong pakaian pelindung medis (coverall).

Dari produk yang ada, semuanya memenuhi persyaratan medis dan memenuhi standar WHO. Beberapa produk juga memenuhi standar ISO 16604 atau standar tertinggi WHO.

Oversupply ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan yang tepat agar potensi ekspor yang sangat besar karena kebutuhan dunia yang semakin meningkat dapat menjadi trigger agar industri dalam negeri dapat bertahan sekaligus tetap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” ucap Agus saat web seminar bertajuk ‘APD Indonesia Siap Melindungi Tenaga Medis Seluruh Dunia’, Selasa (9/6/2020), seperti dilansir dari Antara.

Baca juga artikel terkait APD atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti