Menuju konten utama

Apa Nama Baru Turki dan Mengapa Ganti Nama Jadi Turkiye?

Nama baru Turki diganti nama menjadi Turkiye, apa alasan dan mengapa negara itu mengubahnya?

Apa Nama Baru Turki dan Mengapa Ganti Nama Jadi Turkiye?
Ilustrasi Turki. foto/IStockphoto

tirto.id - Kata kunci "Turki" masih dalam pencarian terbanyak di Google Trends hari ini, Rabu, 8 Juni 2022. Penyebabnya adalah: negara itu mengganti nama menjadi Turkiye. Lantas apa alasan Turki mengganti nama baru untuk negaranya?

Seperti diberitakan BBC, di organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Turki pun akan dikenal sebagai Turkiye, terlebih setelah menyetujui permintaan resmi dari Ankara, ibu kota Turkiye.

Atas hal itu, PBB mengatakan, organisasinya akan segera membuat perubahan setelah menerima permintaan pada pekan ini.

Apa Alasan Turki Ganti Nama Jadi Turkiye?

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, perubahan nama itu adalah bagian dari kampanye re-branding yang diluncurkan akhir tahun lalu.

"Türkiye adalah representasi dan ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki," kata Erdogan pada bulan Desember.

Mayoritas orang Turki sudah mengenal negara mereka dengan nama Türkiye. Namun bentuk bahasa Inggris Turki yang banyak digunakan, bahkan di dalam negeri.

Sebagai bagian dari re-branding, "Made in Türkiye" akan ditampilkan pada semua produk yang diekspor negara itu. Pada bulan Januari, kampanye pariwisata yang diluncurkan juga memakai slogan "Hello Türkiye".

Perubahan nama itu mendapat respons beragam di dunia maya. Ada banyak pejabat pemerintah mendukungnya, sedangkan yang lain mengatakan itu adalah gangguan yang tidak efektif karena presiden bersiap untuk pemilihan tahun depan, di tengah krisis ekonomi.

Infografik SC Nama Baru Negara Turki

Infografik SC Nama Baru Negara Turki. tirto.id/Quita

Di sisi lain, CNNmemberitakan, bangsa Turki telah dikaitkan dengan burung besar yang paling dikenal sebagai simbol liburan Thanksgiving.

"Alasan utama mengapa Turki mengubah namanya adalah untuk menghilangkan asosiasi dengan burung itu," kata Sinan Ulgen, Ketua EDAM yang berbasis di Istanbul. "Tetapi juga, istilah ini digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menunjukkan kegagalan."

Sekarang, organisasi internasional diwajibkan untuk menggunakan nama baru Turkiye, tetapi itu tidak akan terjadi dalam semalam untuk publik yang lebih luas, Sinan Ulgen mengatakan kepada CNN. “Kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun bagi publik internasional yang lebih luas untuk beralih dari Turki ke Turkiye.”

Sinan Ulgen mengatakan, ini bukan pertama kalinya Turki mencoba mengubah namanya, . Upaya serupa dilakukan pada pertengahan 1980-an di bawah Perdana Menteri Turgut Ozal tetapi tidak pernah mendapatkan daya tarik sebanyak itu.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mencalonkan diri untuk pemilihan ulang tahun depan, mengatakan nama baru itu mengungkapkan "budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik."

Baca juga artikel terkait POLITIK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya