Menuju konten utama

Apa Itu Generasi Sandwich yang Dianggap Lebih Rentan Stres?

Generasi "sandwich" dianggap memiliki tanggung jawab yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga besarnya.

Apa Itu Generasi Sandwich yang Dianggap Lebih Rentan Stres?
Ilustrasi Generasi Sandwich. foto/istockphoto

tirto.id - Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan, Universitas Indonesia mengatakan generasi "sandwich" lebih rentan untuk mengalami stres.

Generasi "sandwich" adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab membiayai kelangsungan hidup dan kesejahteraan anggota keluarga yang besar seperti orang tua, kakak-adik, pasangan hingga anak-anaknya.

Generasi "sandwich" dianggap memiliki tanggung jawab yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga besarnya, tak sedikit di antara mereka yang rentan terhadap masalah stres.

Vera mengatakan sudah menjadi kewajiban bagi orang Asia untuk membalas budi orangtuanya dengan merawat mereka di hari tua sebagai wujud kasih sayang.

Di saat bersamaan, generasi "sandwich" ini juga berkewajiban mengasuh serta memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dan diri mereka sendiri.

"Karena multi peran yang mereka jalani, generasi 'sandwich' ini rentan stres karena banyaknya tekanan, antara lain masalah keuangan, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan rumah tangga. Juga karena terbatasnya waktu dan banyaknya tugas yang harus mereka kerjakan, generasi ini jadi mengabaikan masalah self-care untuk diri mereka sendiri," kata Vera dilansir Antara.

Vera menambahkan, guna menghindari stres dan tekanan, generasi itu harus lebih banyak berkomunikasi dengan generasi sebelum dan sesudahnya.

Selain itu, Vera juga memberikan beberapa tips untuk menjadi generasi "sandwich" yang lebih bahagia, yaitu,

1. Temukan waktu untuk diri sendiri

Setelah merawat orangtua dan anak-anak secara bersamaan, luangkan waktu untuk diri sendiri demi rejuvenasi energi, pikiran dan jiwa.

"Harus ada jeda di antar kerusuhan mengurusi semua, enggak usah merasa bersalah. Saat memperhatikan diri kita sendiri, ini juga untuk kepentingan orang lain," kata Vera.

2. Cari dukungan

Bagi beban pikiran dan masalah dengan menceritakan tantangan yang tengah dihadapi kepada para sahabat. Dukungan moral memiliki keampuhan pemulihan yang manjur.

3. Buat skala prioritas

Buat klasifikasi prioritas, mana yang penting, lebih penting, paling penting dan darurat. Dengan adanya skala prioritas, masalah yang timbul bisa diselesaikan satu per satu.

4. Realistis

Sesuaikan kebutuhan dengan kemampuan diri dan jangan memaksakan semua hal harus ditanggung sendiri. Sebab hal inilah yang nantinya dapat memicu stres.

"Generasi 'sandwich' ini ada di posisi dilematis, kalau terpaksa harus membantu ya bantu, kalau enggak bisa ya disampaikan saja. Balik ke skala prioritas mana yang penting buat saya dan keluarga," ujar Vera.

Baca juga artikel terkait GENERASI SANDWICH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH