Menuju konten utama

4 Kapal Komersil Milik Uni Emirat Arab Jadi Sasaran Sabotase

Empat kapal komersil milik UAE menjadi target sabotase di lepas pantai timur.

4 Kapal Komersil Milik Uni Emirat Arab Jadi Sasaran Sabotase
Ilustrasi kota Uni Emirat Arab. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan pada Minggu (12/5/2019) bahwa 4 buah kapal komersil di lepas pantai Timur menjadi sasaran operasi sabotase.

Tidak ada zat kimia berbahaya atau bahan bakar yang tumpah, serta tidak ada luka di badan kapal atas kejadian tersebut.

AP News melansir, pejabat UEA menolak memberikan jawaban tentang sifat dan siapa yang bertanggung jawab atas sabotase tersebut.

Namun, AS memperingatkan bahwa kapal milik Iran atau yang bersangkutan dengannya kemungkinan menargetkan lalu lintas maritim di wilayah tersebut.

Bersamaan dengan berhembusnya kabar itu, AS mengerahkan kapal induk dan pengebom B-25 ke Teluk Persian untuk mengantisipasi dugaan ancaman dari Teheran.

Menteri Luar Negeri UEA menempatkan kapal dekat dengan wilayah negara, yaitu di teluk Oman, sebelah timur Pelabuhan Fujairah.

Ia mengatakan bahwa investigasi yang sedang berlangsung atas kejadian ini, yang menunjukkan keterkatian dengan badan lokal dan internasional.

Tidak ada luka atau kerusakan fatal terhadap badan kapal dan tidak ada zat kimia berbahaya ataupun bahan bakar tumpah.

Pasukan AS, Navy’s 5th yang telah meninjau wilayah tersebut tidak memberikan komentar terkait kejadian ini. Pemerintah UEA menolak memberi komentar sebelum investigasi rampung.

Sebelumnya, Aljazeera melaporkan, pada Senin (13/5/2019) Menteri Energi, Khalid al-Falih mengatakan bahwa 2 kapal tanker Saudi Arabia juga disabotase di lepas pantai Fujairah dan menderita kerusakan yang signifikan.

Dua kapal tersebut dalam perjalanan dari Ras Tanura menuju perusahaan minyak milik negara di AS, Aramco. Terjadi kerusakan kapal, namun minyak tidak sampai tumpah ke laut.

Ketegangan di wilayah Arab tersebut dipicu karena Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2015 dan memberlakukan kembali sanksi AS terhadap Iran sehingga Iran kembali mengalami krisis ekonomi.

Minggu lalu, Iran memperingatkan akan meningkatkan level uranium dalam 60 hari jika tidak mengajukan perjanjian baru untuk persetujuan tersebut.

Fujairah, sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di Timur Tengah berada sekitar 140 km dari Selat Hormuz, yang mana sepertiga mobilisasi minyak dunia terjadi disana. Fujairah menjadi tempat bunker dan pengapalan , termasuk kapal kargo ukuran raksasa.

Sebagai tempat strategis, tempat ini melayani pengiriman dengan kapal dengan rute Teluk Persia, dataran India, dan Afrika.

Baca juga artikel terkait SABOTASE atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo