Wisatawan Cina Paling Banyak Berkunjung ke Bali

tirto.id - Wisatawan asal Cina menjadi wisatawan mancanegara paling banyak berkunjung ke Bali. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mengungkap kunjungan wisatawan asal Cina ke Pulau Dewata pada periode Januari 2017 mencapai 147.928 orang, meningkat 92,32 persen dibanding Januari 2016 dengan jumlah 76.919 orang.

Seperti dikabarkan Antara, jumlah kunjungan turis Cina ini mengungguli jumlah wisatawan Australia yang mencapai 91.515 wisman. Di urutan ketiga, wisatawan asal India sebanyak 17.520 orang memberikan andil 3,80 persen dari seluruh wisman ke Bali.

"Cina baru kali ini menempati peringkat teratas dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali setelah menyalip Australia yang sebelumnya selalu bertengger di atas," jelas Kepala BPS Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Rabu (8/3/2017).

Adi mengungkapkan lonjakan wisman Cina tersebut dipicu oleh penerbangan langsung Cina-Bali.

"Mereka dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya lewat Bandara Ngurah Rai, Bali sebanyak 147.835 orang dan 93 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Adi.

Menurut Adi, pelancong dari Cina berkontribusi sebesar 32,10 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 460.824 orang selama bulan ini.

Pada November tahun lalu, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia bisa menarik paling tidak 10 juta wisman asal Cina datang ke Indonesia. "Dari Cina itu, setiap tahun keluar 150 juta turis, yang banyak nyerap itu Amerika dan Eropa. Saya minta khusus dari Cina 10 juta," kata Presiden Jokowi, Jumat (25/11/2016).

Seperti dikutip dari Antara, Jokowi menyebutkan dirinya sudah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Cina terkait kunjungan wisman Cina ke Indonesia itu. "Sudah ada tanda tangan, tinggal siapkan pesawatnya dari sana ke sini. Kalau pesawatnya datang maka target 20 juta 2019 rampung," ujar Jokowi optimistis.

Upaya ini mulai menuai hasil. Desember tahun lalu, sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, prosentase peningkatan turis Cina ke Bali meningkat hingga 36,26 persen atau dari 602.049 orang menjadi 820.345.