Menuju konten utama
Peringatan Dini BMKG

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng pada 1-3 Februari 2023

BMKG menjelaskan cuaca ekstrem di Jateng dipicu fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di sisi barat wilayah Indonesia.

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng pada 1-3 Februari 2023
Warga melewati halaman rumah yang tergenang banjir di Dusun Gendok, Jati Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/YU

tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada 1-3 Februari 2023.

"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung sebagai dampak dari potensi cuaca ekstrem tersebut," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Selasa (31/1/2023).

Berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada 1 Februari meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kebumen, Purworejo, Kabupaten/Kota Magelang , Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Brebes, Kabupaten Tegal, Pemalang, Demak, Kudus, Pati, dan sekitarnya.

Sementara pada 2 Februari, cuaca ekstrem berpotensi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Klaten, Kabupaten Semarang, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Brebes, Kabupaten Tegal, Kebumen, Purworejo, Wonogiri, dan sekitarnya.

Sedangkan pada 3 Februari, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Brebes, Boyolali, dan sekitarnya.

"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, ada beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan cuaca signifikan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng," jelas Teguh.

Menurut dia, beberapa faktor pendukung terjadinya cuaca ekstrem tersebut di antaranya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) terpantau mulai aktif terutama di sisi barat wilayah Indonesia.

Selain itu, terdapat konvergensi di wilayah Jateng yang didukung dengan kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup labil.

"Terkait dengan kondisi tersebut, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang diprakirakan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada tanggal 1-3 Februari 2023," kata Teguh.

Baca juga artikel terkait PRAKIRAAN CUACA JATENG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan