Tom Petty Meninggal karena Sakit Jantung

tirto.id - Penyanyi Amerika Serikat Tom Petty meninggal karena sakit jantung pada Senin (2/10/2017) malam waktu setempat. Manajer Petty, Tony Dimitriades mengatakan, Petty meninggal di Rumah Sakit UCLA Santa Monica, Los Angeles dalam usia 67 tahun.

Menurut Dimitriades, Petty ditemukan tak sadarkan diri di kediamannya, di Malibu. Petty kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit UCLA Santa Monica namun nyawanya tak dapat diselamatkan.

"Kami merasa hancur untuk mengumumkan kematian ayah, suami, saudara, pemimpin, dan teman kami Tom Petty," kata Dimitriades saat mengumumkan kematian Tom Petty atas nama keluarganya.

"Dia meninggal dengan damai pada pukul 08.40 [malam waktu setempat] dikelilingi keluarga, teman band dan teman-temannya."

Teman-teman yang hadir adalah mereka yang jadi bagian dari Tom Petty and the Heartbreakers di akhir tahun 1970-an, sebuah band yang dianggap jadi bagian tak terpisahkan dari gerakan rock heartland. Hits mereka yang mendunia di antaranya, I Won’t Back Down dan American Girl.

The Rock and Roll Half of Fame yang melibatkan Petty and the Heartbreakers pada 2002 memuji mereka sebagai band yang "berumur panjang, pandai, pekerja keras, menyenangkan dan bersahaja".

Awalnya Petty menjadi bagian dari band country rock Mudcrutch yang terkenal di daerah asalnya namun tidak menarik penonton mainstream. Band ini kemudian terpecah, sebagian anggotanya, termasuk Petty tergabung dalam Petty and the Heartbreakers. Pada 1977, band ini mulai dikenal dan sukses lewat lagu Breakdown dan album kedua mereka You're Gonna Get It! masuk dalam 40 top hits.

Sepanjang tahun 1980-an, band ini semakin meroket lewat lagu You Got Lucky dan Change of Heart. Mereka juga berkolaborasi dengan Bob Dylan serta Stevie Nicks. Petty terus melanjutkan kerja sama dengan Bob Dylan dan jadi bagian dari band Traveling Wilburys bersama Roy Orbison, George Harrison dan Jeff Lynne.

"Ini berita yang mengejutkan," kata Bob Dylan pada Rolling Stone. "Tom adalah penyanyi berbakat, seorang teman yang tak akan pernah saya lupa," katanya, seperti dikutip The Guardian.

Petty juga sukses sebagai seorang penyanyi solo namun ia tak pernah melupakan dan selalu kembali bersama Heartbreakers dan merilis album terakhir mereka pada 2014. Band ini pekan lalu menyelesaikan tur mereka dalam rangka merayakan ulang tahun ke-40. Saat itu Petty mengatakan, tur ini akan menjadi tur terakhirnya.

"Kami sekarang sudah berumur 60 tahunan. Saya punya cucu perempuan dan saya ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengannya. Saya tidak ingin menghabiskan waktu saya di jalan. Tur ini akan memakan waktu empat bulan, yang menurut saya sudah cukup lama," katanya pada Rolling Stone beberapa waktu lalu.

Petty dikenal aktif membela hak-hak para artis dan seniman, terutama mereka yang diperlakukan tidak adil oleh perusahaan rekaman atau label yang menaungi mereka. Belakangan ia dinobatkan sebagai "MusiCares Person of The Year" karena kepeduliannya membela hak seniman dan juga pada orang-orang miskin di Los Angeles.

Di tengah kesuksesannya, Petty juga mengalami masa-masa suram selama berkarier sepanjang lima dekade ini.

Dalam biografi Petty yang dibuat tahun 2015 dengan judul "Petty: The Biography", ia mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa ia pernah kecanduan heroin pada 1990-an.

Penulis biografi Petty, Warren Zanes mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Washington Post Petty telah menyerah pada obat tersebut karena dia "telah bertemu dengan orang-orang pemakai heroin, dan dia menemukan sebuah titik dalam hidupnya ketika dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan rasa sakit yang dia alami."

Petty juga menderita depresi dan ia juga harus menghadapi perceraian. Pada 2002, dia menikahi Dana York dan mengatakan, dia telah menjalani terapi selama enam tahun untuk mengatasi depresi.

"Ini adalah penyakit yang lucu karena butuh waktu lama untuk benar-benar menyadari kenyataan bahwa Anda benar-benar sakit, secara medis, itu tidak begitu saja keluar dari pikiran Anda," katanya saat itu.