Masuk tirto.id
tirto.id - Survei Litbang Kompas mencatat sejumlah kritik atas kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Kritik terbesar dalam pemerintahan Dedi adalah masalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Berdasarkan survei yang berlangsung pada 1-5 Juli 2025 di Jawa Barat terhadap 400 responden dengan metode multistage random sampling, 57,6 persen responden menilai buruk dan 7,3 persen menilai sangat buruk terkait ketersediaan lapangan pekerjaan. Hanya 33,4 persen responden yang menyatakan baik-sangat baik.
Lalu, sebanyak 67,2 persen responden tidak puas terhadap kinerja pemerintah Jawa Barat dalam mengurangi pengangguran dan 60,4 persen tidak puas dengan upaya mengatasi kemiskinan.
Sementara itu, sebanyak 48,8 persen yang tidak puas pada pemberian bantuan langsung bagi kesejahteraan masyarakat dan sebanyak 61,4 persen responden tidak tahu pemangkasan hibah pesantren.
Masih dari rilis survei yang sama, sebanyak 64,8 persen responden tidak mengetahui program pembangunan ruang kelas baru di sekolah-sekolah dan 74,1 persen responden mengaku tidak mengetahui program pemberian bantuan bagi perusahaan dalam proses investasi.
Dalam survei tersebut, para responden menilai persoalan paling mendesak menyebut minimnya lapangan pekerjaan (44,8 persen), disusul persoalan infrastruktur jalan (30,8 persen), serta masalah ekonomi dan harga bahan pokok (27,9 persen).
Litbang Kompas juga mencatat sentimen negatif di media sosial. Dua teratas adalah konflik horizontal (43 persen) dan permasalahan tata ruang Jawa Barat (41 persen).
Namun, secara garis besar, tingkat kepuasan responden atas kepemimpinan Dedi Mulyadi mencapai 77,9 persen.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher
