Esais dan motivator paruh waktu, Zen Rahmat Sugito, pernah menulis “Fanatisme tak bisa dikalahkan oleh fanatisme yang lain. Fanatisme hanya bisa ditawarkan dengan humor”. Tapi jika humor menjadi komoditas, siapakah yang paling kaya di antara mereka yang menjualnya?
Humor akan muncul di saat yang tepat dengan sendirinya. Jika lelucon yang tidak lucu, namun Anda bisa tertawa, berarti Anda peka. Setidaknya seperti kriteria Komedian Istiqomah.
Cerita komedian Mamat, Ketika orang Papua baru mengenal Kondom. Mereka bingung, Di Yogya, kondom beraneka rasa dijual di Indomart. Tapi di Papua, Indomart tak ada. Kondom tak dijual. Diganti dengan Plastik. Oh la la...
Lebaran Usai dan mudik telah berlalu. Namun kemacetan mudik masih membayang diingatan kita. Komedian Ali Akbar pun berceloteh tentang Oknum Penyebab Kecelakaan.
Penggemar film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pasti kegirangan ketika film fenomenal dibuat sekuelnya dan tayang di seluruh Indonesia.Komedian Ali Akbar pun berceloteh tentang AADC.