Peringatan soal pemutusan bantuan tersebut muncul terutama ditujukan pada anggota PBB di Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang dianggap lebih rentan terhadap tekanan AS.
Indonesia berharap agar dukungan terhadap rancangan resolusi PBB yang menolak status Yerusalem sidang Majelis Umum pada Kamis (21/12/2017) itu, akan menguat.