Indeks Relawan Jokowi

Sekretaris Nasional JARPAS Soni Sumarsono menganggap, sejumlah relawan Jokowi-Ma'ruf telah melakukan tindakan provokatif saat kampanye damai, pada Minggu (23/9/2018).

Ketika kontestasi politik semakin dikuasai partai-partai, relawan politik seperti tersingkirkan. Mereka masih berguna dalam membangun partisipasi publik.

AKGI merupakan gabungan relawan-relawan yang akan mendukung kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.

Politikus PDIP Maruarar Sirait meminta para pendukung dan relawan Jokowi agar tak melakukan tindakan yang dapat merugikan jagoannya di Pemilu 2019.

Hasto mengatakan, relawan tak perlu melebih-lebihkan citra Jokowi-Ma'ruf di masyarakat.

Hasto Kristiyanto berpesan agar para relawan Jokowi harus siap menjadi tameng jagoannya di pemilu presiden 2019.

Salah satu relawan mengatakan kegiatan ini murni silaturahmi, bukan bagian dari kampanye.

Panitia membantah tudingan yang mengatakan kegiatan pembagian sembako gratis di Monas berasal dari relawan Jokowi dan PDI Perjuangan.

Arseto Suryoadji menyatakan pendukung Jokowi menjual undangan pernikahan Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Nasution seharga Rp25 juta.

Novel Bamukmin menilai pembentukan organisasi pendukung Jokowi bernama Renas 212 JPRI bertujuan memecah massa perkumpulannya.

Pembentukan Renas 212 JPRI akan dikoordinasikan dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko.

Keberadaan Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) tak diakui oleh tokoh-tokoh inisiator Aksi Bela Islam 212.

Partai Republik terbentuk dari relawan militan Joko Widodo pada Pilkada 2014 lalu.

Effendi juga menyangkal anggapan bahwa imbauan Jokowi tersebut tidak etis secara politik dalam kapasitasnya sebagai presiden aktif.

Sejumlah relawan yang mendukung Jokowi saat Pilpres 2014 silam, mendeklarasikan diri mendukung pasangan cagub-cawagub DKI Anies-Sandi. Pasangan nomor urut tiga itu dianggap memiliki visi misi sejalan dengan Nawa Cita dan Revolusi Mental.

Para relawan anggota tim sukses Jokowi menjadi komisaris di berbagai BUMN. Mulai dari BUMN bidang konstruksi, perbankan hingga perkebunan. Sebagian rela menjadi komisaris di BUMN "kelas II".