Pemerintah memiliki PR yang belum tuntas untuk dapat mengatasi tingginya kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan (backlog) perumahan di Indonesia.
Direktur Pemasaran PT Perumnas Anna Kunti Pratiwi menjelaskan, penolakan KPR oleh milenial itu karena kebanyakan dari peminat rumah sudah memiliki kredit di kebutuhan lain.
Biaya hidup di Florida, Johanesburg, hingga Yogyakarta terus naik, terutama untuk sewa/beli rumah. Pertumbuhan industri kreatif ditengarai sebagai salah satu penyebabnya.
KPR konvensional dan syariah seringkali menjadi pilihan bagi mereka yang akan mencicil rumah. Namun, kenyataannya KPR syariah kalah saing dengan KPR konvensional.